Jakarta - Gelandang Radja Nainggolan mengaku menyesali meninggalkan AS Roma meski kemudian bergabung dengan tim elite Inter Milan. Nainggolan dijual Roma setelah ribut dengan direktur olahraga klub. Sukses di Inter, namun dia kemudian dibuang pelatih Antonio Conte.
Nainggolan sesungguhnya belum memberi trofi selama 4 musim di Roma. Meski demikian, pemain bermarga Batak ini mencapai puncak penampilan saat membela Giallorossi.
Saat itu, Nainggolan dipinjam Roma dari Cagliari pada pertengahan musim 2014. Penampilannya tak mengecewakan sehingga klub ibu kota itu merekrutnya dan memberikan kontrak permanen.
Pencapaian saya tetap memuaskan dan bahkan saya bisa lebih baik lagi. Menurut saya, itu bukan penampilan terbaik dari Nainggolan di Inter
Selama bermain di Roma, dirinya selalu terpilih dalam tim Serie A Italia. Namun dia kemudian meninggalkan klub tersebut pada 2018.
"Saya meninggalkan hati saya di Roma. Bermain di klub tersebut merupakan pengalaman yang sangat istimewa," kata Nainggolan saat melakukan live chat Instagram bersama petenis Fabio Fognini seperti yang dikutip Football Italia.
"Namun saya ingin meraih lebih baik lagi. Ini yang membuat saya berpindah klub," ucap Nainggolan.
Nainggolan dibeli Inter dengan harga 38 juta euro atau Rp 637 miliar. Inter sesungguhnya membayar dia sebesar 34 juta euro ditambah 2 pemain, Davide Santon dan Nicolo Zaniolo, yang harganya 14 juta euro.
Jadi Andalan Spalletti, Nainggolan Dibuang Conte
Saat pindah ke I Nerazzurri, Nainggolan bersatu kembali dengan eks pelatihnya, Luciano Spalletti. Pemain berusia 31 ini meraih sukses di musim pertama di Inter. Pasalnya dia menjadi salah satu pilar penting Inter di bawah asuhan Spalletti
Namun situasi berubah setelah Spalletti diberhentikan dan digantikan Antonio Conte. Nainggolan tak lagi masuk rancangan tim Conte sehingga dipinjamkan ke klub lamanya, Cagliari.
"Saya ke Inter karena pelatih sangat menginginkan saya. Ini yang menjadikan saya antusias saat datang. Tetapi saya kemudian mengalami cedera dan menghadapi sejumlah problem," kata Nainggolan.
"Meski demikian, lihat saja statistik saya. Pencapaian saya tetap memuaskan dan bahkan saya bisa lebih baik lagi. Menurut saya, itu bukan penampilan terbaik dari Nainggolan di Inter," ujarnya lagi.
Nainggolan sesungguhnya berharap mendapat kesempatan di musim berikutnya. Namun harapan itu tak pernah kesampaian. Padahal, dia yakin memiliki peluang mendapat tempat di tim utama Inter. Meski demikian, Nainggolan menilai Inter sudah banyak berubah.
"Saya berharap mendapat kesempatan, tetapi itu tak pernah terjadi. Saya harus menerima keputusan itu. Saya masih punya kontrak 2 tahun lagi di Inter. Jadi kita lihat saja bagaimana perkembangannya," ucap Nainggolan yang memilih membela tim nasional Belgia ketimbang Indonesia.
"Saya masih yakin bisa mendapat tempat di Inter. Saya juga tak punya masalah di ruang ganti karena apa yang diberitakan itu sungguh berbeda," kata dia memungkasi.
Nainggolan sesungguhnya memberi kontribusi penting bagi Inter. Dia nyaris tak tergantikan dan bermain 29 kali dengan mencetak 6 gol. Namun pergantian pelatih berujung dia didepak dan dipinjamkan ke Cagliari. []