Puting Beliung Menerjang Yogyakarta, Ini Daftar Kerugian Warga

Puting beliung menerjang Yogyakarta, menerbangkan ribuan genting dan asbes. Berikut ini daftar lengkap kerugian warga.
Rumah milik warga Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, atapnya beterbangan setelah tersapu angin puting beliung, Selasa petang (5/3/2019). (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 5/3/2019) - Hujan deras disertai angin puting beliung melanda Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, Selasa petang (5/3). Ratusan genting dan asbes beterbangan tertiup angin yang disebabkan oleh awan cumulonimbus (Cb).

Sebelum puting beliung melanda, awan Cb yang berada di atas Prambanan sempat diabadikan warga melalui ponsel mereka. Tidak heran sejumlah foto jepretan kamera ponsel amatir banyak diunggah di media sosial maupun WA Group.

Anas (30), warga Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan mengatakan sebelum hujan deras, langit mendung tidak seperti biasanya. Awan berbentuk seperti memutar seperti obat nyamuk bakar dan warna awan gelap. "Bentuk awannya jarang seperti itu," katanya, Selasa (5/3).

Dia yang merasa jarang menyaksikan bentuk awan seperti itu, lalu mengabaikan gambar melalui ponselnya. "Tadi banyak warga yang motret. Jarang melihatnya kali ya," imbuhnya.

Tidak lama berrselang, angin puting beliung pun terjadi. Paling parah menerjang Dusun Totogan RT 05 dan 06 / RW 05, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan. Angin bergerak memutar dan menerbangkan atap rumah.

"Genting, atap, seng dan kerpus beterbangan. Angin bertiup seperti memutar, atap rumah terangkat dan beterbangan. Sejumlah pohon juga ikut roboh," kata Anas.

Berdasarkan hasil assesment Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, dampak hujan disertai angin puting beliung merusak 16 rumah, semuanya pada bagian atap.

Kepala Pelaksana Harian BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, rata-rata kerusakan rumah pada bagian atap khususnya genting dan asbes. "Tapi ada rumah yang roboh akibat tertimpa pohon jati berdiameter 30 sentimeter karena diterjang angin," katanya.

Rumah tersebut milik Ngadiran di RT 05. Selain pagar rusak tertimpa pohon, sekitar 500 biji dan 50 kerpus beterbangan. "Besok pagi dikondisikan pemotongan pohon yang ambruk oleh Komrel Bandung Bondowoso," katanya.

Biwara mengatakan, untuk saat ini kondisi sudah terkendali. Warga dan relawan bersama-sama ikut mengkondisikan dampak. "Termasuk memotong jalan yang roboh menutup akses jalan," imbuhnya.

Berikut data kerusakan dampak angin puting beliung di Dusun Dusun Totogan RT 05 dan 06 / RW 05, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan. 

Rumah Ngadiran 500 genting dan 50 kerpus dan pagar tembok. Rumah Darmono (genting  500 biji dan asbes 10 biji). Rumah Sulistiyo (genting 500 biji).

Rumah Maryadi (genting 500 biji), rumah Daris (genting 50 biji), rumah Jalal (kerpus seng 8 biji), rumah Yuli (wuwung 100 biji), rumah Santo (genting 500 biji dan asbes  20 biji), rumah Tono (krepus 10 meter), rumah Narto (genting 50 biji), rumah Marno (genting 50 biji dan asbes 3 biji), rumah Jimanto (genting 100 biji dan wuwung 50 biji).

Sedangkan di RT 06; rumah Nur Taufik Alwi (wawung 50 Biji dan kabel listrik putus), rumah Sukiman (asbes 5 biji, genting 50 biji dan kabel listrik putus), rumah Cipto Diharjo (genting 500 biji dan asbes 6 biji), rumah Marsinem (genting 300 biji dan asbes 2 biji). []

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.