PUPR Aplikasikan Jembatan Gantung Teknologi Judesa di Manggarai Barat

PUPR aplikasikan jembatan gantung teknologi Judesa di Manggarai Barat, menghubungkan Desa Siru dan Desa Wae Wako yang dipisahkan oleh Sungai Wae Laci.
Jembatan gantung teknologi Judesa menghubungkan Desa Siru dan Desa Wae Wako. (Foto: Dok/Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Labuan Bajo, (Tagar 30/4/2018) – Menggunakan teknologi Judesa (Jembatan Untuk Desa) hasil inovasi Balitbang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian PUPR menyelesaikan Jembatan Gantung di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lokasi pembangunan jembatan tersebut sekitar dua jam perjalanan dari Kota Labuan Bajo yang menghubungkan Desa Siru dan Desa Wae Wako yang dipisahkan oleh Sungai Wae Laci.

Kehadiran Judesa memangkas jarak yang musti ditempuh masyarakat menuju ibukota kecamatan dari 15 km menjadi 5 km. Judesa juga memudahkan akses para pelajar menuju sekolah dan masyarakat memasarkan hasil pertaniannya.

JudesaAcara serah terima pengelolaan Judesa kepada Pemda Kabupaten Manggarai Barat, Sabtu (28 April 2018). (Foto: Dok/Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

"Balitbang PUPR terus berinovasi mencari teknologi jembatan yang cepat, murah, dan bermanfaat. Biasanya jembatan gantung menggunakan dua tiang. Tapi ini asimetris atau hanya satu sisi tanpa mengurangi kualitasnya. Mohon dijaga dan dipelihara. Digunakanlah sewajarnya," kata Kabalitbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga.

Harapan itu disampaikan Danis H Sumadilaga usai acara serah terima pengelolaan Judesa kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Sabtu 28 April 2018.

Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pengelolaan Judesa dilakukan oleh Kepala Satker Balai Litbang Penerapan Teknologi Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Budiprastiyo Doelrachman dan Kepala Dinas PU Kabupaten Manggarai Barat Oktavianus Andi Bona.

Dalam rangkaian acara tersebut juga dilakukan penandatanganan prasasti oleh Kabalitbang Kementerian PUPR Danis Sumadilaga dan Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula.

Disebutkan, Jembatan Judesa yang dibangun sepanjang 62 meter serta lebar 1,8 meter tersebut menelan biaya Rp 1,5 miliar yang bersumber pada APBN tahun 2017.

“Keunggulan Judesa yang membuat teknologi ini sangat pas untuk diterapkan di kawasan terpencil, yaitu fleksibel dan ekonomis. Materialnya merupakan pre-fabrikasi sehingga dapat disiapkan untuk dikirim ke lokasi,” kata Danis H Sumadilaga.

Menurut dia, dengan sistem modular, pembangunan lebih mudah dan waktu pelaksanaan yang lebih singkat serta pelaksanaan pembangunannya dapat melibatkan masyarakat setempat. "Pelibatan masyarakat mulai tahap perencanaan, pembangunan jalan akses, dan bangunan pelengkap," ujarnya.

Menghubungkan Dua Desa

Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengaku senang teknologi Judesa bisa digunakan menghubungkan dua desa di Kecamatan Lembor yakni Desa Siru dan Wae Wako.

Pembangunan Judesa ini sebagai bukti Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kala benar-benar mengimplementasi Nawacita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.

“Untuk itu pada kesempatan yang sangat baik ini, saya atas nama masyarakat Desa Siru dan Desa Wae Woka mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian Presiden Jokowi melalui pihak kementerian dalam membantu memudahkan akses warga,” pungkasnya.

Turut hadir Kepala Puslitbang Kebijakan dan Penerepan Teknologi Rezeki Peranginangin, serta Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X Kupang Bambang Nurhadi. (yps)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.