Puncak Mont Blanc di Prancis Menyusut ke Level Terendah Akibat Musim Panas yang Lebih Hangat

Sekelompok tim survei yang melakukan pengukuran setiap dua tahun di bulan September mengatakan dalam konferensi pers di Chamonix
Pemandangan gunung Mont Blanc dalam foto yang diambil dari wilayah Le Brevent, Chamonix, Prancis, pada 14 Juni 2022. (Foto: voaindonesia.com/Reuters/Denis Balibouse)

TAGAR.id – Mont Blanc, Prancis, puncak tertinggi di wilayah Eropa Barat, telah menyusut lebih dari dua meter dalam dua tahun terakhir dan tingginya berkurang ke level terendah sejak pengukuran mulai dilakukan 22 tahun lalu. Penyusutan terjadi di kala musim panas yang lebih hangat mengurangi ukuran tumpukan salju di gunung tersebut, kata para pakar Prancis, pada Kamis (5/10-2023).

Sekelompok tim survei yang melakukan pengukuran setiap dua tahun di bulan September mengatakan dalam konferensi pers di Chamonix di Pegunungan Alpen Prancis bahwa ketinggian gunung itu sekarang adalah 4.805,59 meter, atau 2,22 meter lebih rendah dari pengukuran sebelumnya tahun 2021, yaitu 4.807,81 meter.

Saat pengukuran akurat melalui satelit GNSS dimulai pada September 2001, ketinggian Mont Blanc mencapai 4.810,40 meter.

Selama periode 2001 hingga 2013, ketinggiannya berkisar antara 4.808 dan 4.810 meter, dengan rekor mencapai 4.810,90 meter pada 2007. Akan tetapi, sejak tahun 2013, ketinggiannya terus mengalami penurunan.

Puncak berbatu Mont Blanc mencapai ketinggian 4.792 meter, namun tinggi keseluruhannya bergantung pada ukuran tumpukan salju yang ada di sana, yang biasanya meningkat selama musim panas, saat hujan yang turun di atasnya berubah menjadi salju.

Farouk Kadded dari Leica Geosystems mengatakan bahwa pada tahun ini untuk pertama kalinya sejak 2015, ketika para ilmuwan mulai mengukur ketinggian gunung pada bulan Juni juga, tumpukan salju di puncak gunung pada bulan September tampak tidak berubah sejak Juni.

Para ahli topografi mengatakan, mereka tidak bisa mengambil kesimpulan dari data yang mereka kumpulkan dan bahwa ahli glasiologi, spesialis perubahan iklim dan ilmuwan lain akan memberikan penjelasan teoritis mengenai fenomena penyusutan tersebut.

Sebelum GNSS mengukur dengan tingkat akurasi hingga ke sentimeter, para ilmuwan menggunakan sistem GPS yang lebih mendasar, perkiraan trigonometri dan pengukuran barometrik – yang bisa melenceng beberapa meter – untuk mengukur ketinggian gunung. (rd/jm)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pengunjung Sungai Aare pada Musim Panas Meningkat, Polisi Bern: Bisa Berdampak Posif dalam Pencarian Eril
Polisi Bern, Swiss, mengatakan biasanya pengunjung di Sungai Aare cenderung meningkat, diharapkan mudah dalam pencarian Eril.