Pulau Dewata Bali Ditanami 50 Hektare Terumbu Karang

Penanaman kembali terumbu karang di lima lokasi di Pulau Dewata Bali seluas 50 hektare ditargetkan rampung tahun ini.
Aksi Penyelematan Terumbu Karang di Bali oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edgy Prabowo. (Foto: Tagar/Humas KKP)

Jakarta – Penanaman kembali terumbu karang di lima lokasi di Pulau Dewata Bali seluas 50 hektare ditargetkan rampung tahun ini. Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo optimistis program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) tersebut akan berjalan sesuai rencana.

Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk konservasi atau pemulihan ekosistem pesisir laut, khususnya terumbu karang. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja dari tumbuhnya destinasi wisata bahari di Bali serta membuka peluang eco-eduwisata.

"Secara prinsip pelaksanaan ini sudah sangat maju, teman-teman dari KKP dan Menko selalu koordinasi. Pelaksanaannya kami sangat yakin sesuai waktu walaupun 50 hektare," kata Menteri Edhy saat rapat koordinasi bersama Menko Kemaritiman dan Investasi yang digelar secara virtual, Senin, 5 Oktober 2020.

Cuma 50 hektare, tapi jumlah bibit per hektare 56 ribuan, perlu rekomendasi untuk ambil dari bibit alam di luar konservasi.

Karenanya, dalam kesempatan tersebut, Menteri Edhy meminta Pemprov Bali untuk segera menentukan lokasi sekaligus mengeluarkan izin kegiatan transplantasi. Edhy juga meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperbolehkan pengambilan bibit terumbu karang dari alam di luar area konservasi.

Jika nantinya diizinkan, Menteri Edhy memastikan pengambilan bibit alam akan dilakukan secara profesional oleh tangan ahli.

Sebelumnya: KKP Rilis 14 Kasus Bom Ikan, 8 Nelayan Diciduk di Sulsel

"Dari jumlah memang tidak besar cuma 50 hektare, tapi jumlah bibit per hektare 56 ribuan, perlu rekomendasi untuk ambil dari bibit alam tapi bukan dari yang konservasi," sambungnya.

Atas kendala tersebut, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku akan segera berkomunikasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kendati demikian, dia berpesan agar pengambilan bibit alam tersebut betul-betul dilakukan oleh seorang yang ahli.

"Yang ambil tolong diperhatikan orang yang betul-betul ahlinya, boleh nanti saya telpon ibu Siti (Menteri LHK)," jawab Menko Luhut.

Menko Luhut menilai, ICRG sebagai program yang bagus dan juga didukung Presiden Joko Widodo. Terlebih program ini bisa jadi stimulus dalam rangka pemulihan ekonomi nasional mengingat diimplementasikan melalui padat karya.

"Program ini bagus sekali, Presiden setuju banget, kita stimulus juga untuk mangrove dan untuk karang. Walaupun jumlahnya 50-an hektare, kalau bagus nanti kita perbanyak," katanya.

Baca juga:Wishnutama Tak Dicopot, Jokowi Terlena Konsep Motor Terbang

Ke depan, Menko Luhut meminta KKP kembali menyantumkan program transplantasi terumbu karang. Bahkan, dia berharap luasan lokasi ICRG bisa ditingkatkan tiap tahun.

"Tahun depan kita mau bikin berapa, berikutnya berapa," jelasnya.[]

Berita terkait
Cara KKP Siasati Ketatnya Syarat Impor Ikan di Luar Negeri
Beragam siasat mulai digencarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait semakin ketatnya syarat impor ikan di luar negeri.
KKP Rilis 14 Kasus Bom Ikan, 8 Nelayan Diciduk di Sulsel
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis adanya 14 kasus bom ikan selama tahun 2020.Terbaru, 8 nelayan diciduk di Sulawesi Selatan (Sulsel)
Minimalisir Pencurian Ikan, KKP Tingkatkan Pengawasan
KKP mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pengawasan perikanan dalam mendeteksi hasil tangkapan dari aktivitas pencurian ikan.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.