Puan vs Prananda, Siapa Memimpin PDI Perjuangan?

Puan vs Prananda Prabowo, Siapa Layak Memimpin PDI Perjuangan selanjutnya menggantikan Megawati?
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto makan siang dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan sejumlah tokoh lainnya. (Foto: Tagar/Gemilang)

Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menyebut Puan maupun Prananda, politikus PDI Perjuangan, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Saat ini, Puan memang lebih tenar dibanding Prananda. Sebab, ia sekarang ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). 

"Apalagi, Puan digadang-gadang menjadi Ketua DPR periode 2019-2024 yang tentu saja menambah modal politik untuk bisa lebih dikenal publik," ucapnya.

Meski demikian, Puan juga memiliki kelemahan. Kinerjanya sebagai menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK selama ini dinilai tak cukup bagus. Bahkan, dinilai hanya sebagai titipan dari sang ibu, Megawati. Jabatannya sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan tak mampu mengerek namanya diperhitungkan di Pilpres 2019 lalu.

Kerja di balik layar Prananda memang baik dan bisa saja lebih baik dari Puan. Namun, harus dibuktikan di publik.

Sedangkan Prananda namanya kurang dikenal publik, tapi ia dinilai sukses menjadi orang di belakang layar dalam sejumlah kegiatan partainya. Bahkan disebut-sebut sebagai orang yang membuat PDIP berhasil meraup 27.053.961 atau 19,33 persen suara pada Pileg 2019.

Sebagai Ketua Bidang Ekonomi Kreatif PDIP untuk periode 2015-2020, Prananda mampu memanfaatkan media sosial untuk mengerek popularitas partai. Besarnya pengguna media sosial di Indonesia menjadi targetnya.

Nanan, sapaannya, sengaja dimunculkan menjelang kongres PDIP untuk mengerek popularitas menggantikan sang ibu, bisa jadi akan dicalonkan sebagai presiden pada Pilpres 2024.

Jika Prananda tak sigap mengambil momen dan memilih dibalik layar, maka akan sia-sia. Sebab untuk maju pada pilpres membutuhkan popularitas yang tinggi.

Kode Megawati kepada publik ialah ketika Puan dan Prananda diajak menyambut kehadiran Prabowo Subianto ketika bertamu ke rumahnya.

"Kerja di balik layar Prananda memang baik dan bisa saja lebih baik dari Puan. Namun, harus dibuktikan di publik," ujar Ujang.

Baca juga:

Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.