Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Puan Maharani, dinilai tidak relevan, pernyataannya tentang Masjid Istiqlal agar terbuka untuk semua agama. Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Helmy Faishal Zaini kepada wartawan, Sabtu, 13 Maret 2021.
Helmy mengatakan Masjid Istiqlal sejak awal dibangun memang mengusung semangat kemerdekaan, kerukunan antar-umat beragama, menjunjung pluralisme, Bhineka Tunggal Ika. Masjid Istiqlal desain bangunannya saja dirancang Federik Silaban seorang non-muslim.
Sebenarnya itu sudah terlaksana sejak saya menjadi Imam Besar, tahun 2016. Sebelum pandemi itu ada 300 turis datang dalam sehari. Kami mencontoh Masjid Nabawi di Madinah, kan seperti itu juga.
Dalam kitab-kitab fikih, kata Helmy, banyak ulama membolehkan seorang non-muslim masuk masjid, dengan mengikuti tata cara etika masuk masjid. Indonesia juga, kata Helmy, memiliki karakter terbuka, toleran. Ia menilai rumah ibadah di Tanah Air sudah menerapkan sikap keterbukaan.
"Watak keterbukan adalah ciri Islam dan ciri bangsa Indonesia. Bukan saja di Masjid Istiqlal, rumah ibadah semua agama di Indonesia saya rasa selama ini sudah menerapkan keterbukaan," ujar Helmy. Ia menyebutnya sebagai bagian dari praktik ukhuwah wathoniyah persaudaraan antariman, dan ukhuwah insaniyah persaudaraan antarmanusia.
Senada dengan Ahmad Helmy, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, "Sebenarnya itu sudah terlaksana sejak saya menjadi Imam Besar, tahun 2016. Sebelum pandemi itu ada 300 turis datang dalam sehari. Kami mencontoh Masjid Nabawi di Madinah, kan seperti itu juga."
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengharapkan Masjid Istiqlal terbuka untuk semua umat beragama, menjadi wajah bagi umat nonmuslim mempelajari Islam Indonesia yang moderat dan cinta toleransi serta perdamaian.
"Tidak hanya umat Islam yang boleh datang ke Istiqlal, semua umat beragama harus boleh datang ke Istiqlal untuk melihat Indonesia punya masjid indah dengan kajian Islam yang moderat," ujar Puan Maharani, Jumat, 12 Maret 2021. []