PT Angkasa Pura II Pastikan Rute Internasional Lancar

PT Angkasa Pura II bersama stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta melakukan koordinasi intensif memastikan rute internasional berjalan lancar.
Keadaan Bandara Soekarno-Hatta, Rabu, 30 Desember 2020. (Foto:Tagar/Angkasa Pura II)

Jakarta - PT Angkasa Pura II bersama stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta melakukan koordinasi intensif, untuk memastikan penanganan kedatangan penumpang rute internasional tetap berjalan lancar kedepannya.

PT Angkasa Pura II, TNI/Polri, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes), Kantor Otoritas Bandara, Kantor Imigrasi serta Bea dan Cukai, ditambah dengan asosiasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) beserta Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo melakukan rapat koordinasi di Terminal 3 terkait rute internasional baik WNA atau WNI harus melakukan karantina, Selasa, 29 Desember 2020.

Ini membutuhkan koordinasi intensif, karena melibatkan sejumlah sejumlah instansi antara lain PT Angkasa Pura II selaku operator bandara

Penumpang rute internasional baik WNI atau WNA yang tiba di Indonesia mulai 28 Desember 2020 diharuskan melakukan karantina selama 5 hari, sesuai lokasi yang sudah ditetapkan.

Hal ini sesuai dengan Addendum Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2020 yang diluncurkan oleh Satgas Penanganan COVID-19.

Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menyampaikan penanganan kedatangan penumpang rute internasional berjalan dengan baik.Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menyampaikan penanganan kedatangan penumpang rute internasional berjalan dengan baik.

"Penanganan dilakukan sejak penumpang rute internasional tiba di garbarata Terminal 3 hingga naik bus menuju lokasi karantina yang telah ditetapkan. Ini membutuhkan koordinasi intensif, karena melibatkan sejumlah sejumlah instansi antara lain PT Angkasa Pura II selaku operator bandara, ground handling, maskapai, KKP Kemenkes, Kantor Imigrasi, Bea dan Cukai, operator bus yang mengantar ke lokasi karantina, hingga operator hotel," jelasnya.

Agus mengatakan penanganan kedatangan penumpang rute internasional yang terkait dengan keharusan karantina, hal ini dilakukan dengan memperhitungkan seluruh proses kedatangan yang melibatkan berbagai instansi.

"Koordinasi dilakukan intensif setiap saat, dengan juga saling berbagai data mengenai layanan, fasilitas, hingga jumlah penumpang yang akan ditangani. Melalui koordinasi intensif ini, penanganan penumpang rute internasional sejak mereka mendarat hingga diantar ke lokasi karantina pada 30 Desember 2020 berjalan lancar," jelasnya.

Pada 30 Desember 2020 sejak pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB, jumlah penumpang rute internasional yang tiba di Terminal 3 sebanyak 496 orang diantaranya 467 orang WNA dan 29 orang WNI, yang menggunakan Batik Air ID 7622 (102 orang), Garuda Indonesia GA 8870 (286 orang) dan Qatar Airways QR 0958 (108 orang).

Ketua Satgas Udara Penanganan COVID-19 Kolonel Pas M.A Silaban (TNI AU) menyampaikan untuk lokasi karantina untuk para penumpan ditetapkan di beberapa hotel.

"Penanganan kedatangan penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta berjalan lancar. Seluruh 496 orang penumpang tersebut diantar dengan 21 bus ke lokasi karantina yaitu 9 hotel termasuk Wisma Atlet Pademangan. Kami selalu memonitor perkembangan terkini sehingga proses karantina bagi penumpang rute internasional yang baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta ini berjalan lancar," jelas dia.

Diketahui, pada 30 Desember 2020, terdapat 13 penerbangan internasional yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dengan 1.747 orang penumpang. []

(Handini Nuramelia) 

Baca juga: 

Berita terkait
Sembilan Bandara Angkasa Pura II Raih 30 Penghargaan ACI
Sembilan bandara yang dikelola Angkasa Pura II, memperoleh 30 penghargaan Airport Service Quality Awards dari Airport Council Internasional.
Kiprah Angkasa Pura II dari Perum ke PT
PT Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum (Perum) dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)