PSI: Anies Pintar Membuat Kabut Dalam Pemikiran Kita

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana menilai sosok Anies Baswedan pintar membuat kabut pemikiran.
Anies Baswedan. (Foto: Instagram/Anies Baswedan)

Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana menyebut banyak janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tidak dipenuhi, bahkan mengingkari janji saat kampanyenya. 

"Kalau saya melihat banyak sekali pengingkaran janji oleh pak Anies Baswedan terhadap janji-janji beliau yang beliau buat sendiri ketika Pilgub DKI, misalnya saja yang kita paling simpel itu adalah janji menolak reklamasi," kata William saat berdiskusi di kanal YouTube Tagar TV, Kamis, 3 Agustus 2020.

Beliau itu memakai kata-kata, pintar merangkai kata-kata membuat kabut dalam pemikiran kita.

William berkata, belakangan Anies justru mereklamasi salah satunya, yaitu kawasan Ancol. Baginya, hal tersebut merupakan janji manis yang diingkari sendiri oleh Anies Baswedan.

Baca juga: Anies Usul Sepeda Masuk Tol, PSI: Tidak Masuk Akal

"Beliau itu memakai kata-kata, pintar merangkai kata-kata membuat kabut dalam pemikiran kita, seakan-akan dia melakukan hal itu sesuai dengan janjinya," ucapnya.

William menyebut, ketika melakukan reklamasi di pantai utara Jakarta, Anies berdalih bahwa yang dilakukannya adalah perluasan daratan menggunakan lumpur.

"Ia menyebut perluasan daratan menggunakan lumpur yang sayang untuk dibuang dari sungai yang dikeruk, di mana hal tersebut sangat tidak masuk akal. Peluasan daratan adalah reklamasi dan tidak mungkin reklamasi itu hanya menggunakan bahan lumpur saja," ujar William.

Sebelumnya, Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul merasa heran ketika mendengar Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyebut manfaat reklamasi. Padahal, ketika berupaya memenangkan Pemilihan Gubernur 2017, kata Ruhut, Anies telah menyatakan menolak reklamasi.

Baca juga: Sepeda Masuk Tol dan Sederet Anomali Anies Baswedan

"Kemarin-kemarin ke mana saja bos?" kata Ruhut Sitompul kepada Tagar TV, Kamis, 23 Juli 2020.

Akhir Februari lalu, Anies menerbitkan izin perluasan Dunia Fantasi dan Taman Impian Ancol Timur, masing-masing 35 dan 120 hektare. Anies Baswedan berdalih ingin memanfaatkan daratan yang muncul akibat penumpukan lumpur dari pengerukan sungai dan waduk di Jakarta. Pemerintah Jakarta tak ingin membiarkan begitu saja 3,4 juta meter kubik lumpur yang kini berubah menjadi daratan seluas 20 hektare di Ancol Timur.

Menurut Gubernur Anies Baswedan, penumpukan itu dapat menghambat aliran air sungai ke Teluk Jakarta. Dengan demikian, reklamasi kali ini juga bertujuan untuk mengatasi banjir. []

Berita terkait
Para Aktivis Kompak Serbu Anies Baswedan
Sejumlah aktivis dan pakar di DKI Jakarta mengkritik pedas kinerja Gubernur DKI Anies Baswedan yang belum sepenuhnya maksimal
Kritik Anggota DPR Terhadap Gubernur Anies Baswedan
Anggota DPR RI Fraksi PKS, Ahmad Syaikhu, kritik rencana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, buka jalur sepeda di jalan tol
Kampung Akuarium Anies Baswedan Rampung Desember 2021
Pembangunan Kampung Susun Akuarium di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara yang peletakan batu dilakukan Gubernur Anies Baswedan kelar Desember 2021