Prostitusi Online Selebriti, Seksolog: Harga itu Tidak Pernah Bohong

"Ketika makin tinggi harganya, pelanggan akan makin penasaran"
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta, (Tagar 8/1/2019) - "Seberapa enaknya sih vagina yang 25 juta, sama 80 juta. Apa beda enaknya? Apa beda layanannya? Intinya sebenarnya prestis. Ketika makin tinggi harganya, pelanggan akan makin penasaran," kata psikolog perempuan yang mendalami ilmu seksologi, Zoya Amirin.

Bisnis prostitusi yang melibatkan kalangan selebritis tanah air kembali terkuak. Pada Sabtu (5/1), Polda Jatim menciduk Rian (R), seorang pengusaha asal Lumajang yang mengguyur aktris Vanessa Angel dengan mahar Rp 80 juta, untuk bersanggama dengannya di hotel daerah Surabaya.

Hanya berselang beberapa saat, polisi mengamankan model majalah dewasa Avriella Shaqqila saat menuju hotel, tempat sang pengusaha sedang melakukan hubungan intim dengan Vanessa Angel. Seperti diketahui, tarif Avriella Shaqqila untuk sekali berhubungan badan dibanderol dengan harga Rp 25 juta.

Fenomena artis nyemplung ke jurang prostitusi diyakini seksolog Zoya Amirin sebagai kasus lama yang berulang. Menurut dia, jika ada artis yang membanderol "miss V" ke pelanggan dengan harga amat mahal adalah sesuatu hal yang wajar.

"Orang itu suka percaya, kalau harga itu tidak pernah bohong. Kan kalau ada harga, tentu ada kualitas," ucap Zoya ketika dihubungi Tagar News.

Vanessa AngelArtis film televisi (FTV) Jakarta, Vanessa Angel, diduga terlibat prostitusi online di Jawa Timur. (Foto: Instagram/vanessaangelofficial)

Zoya Amirin menampik ihwal variasi harga di kalangan selebriti yang nyambi prostitusi turut membedakan pula kualitas wanita kala bermain di atas ranjang. Yang dia tekankan di sini adalah, justru faktor ketagihan si pelanggan artis, didasari dari segi "marketing", hingga faktor ego pria itu sendiri.

"Semisal. Gw bisa nidurin artis terkenal dengan harga sekian. Why not? Ternyata dia (artis/model) udah pernah jadi cover majalah, udah main sinetron ini, main film itu. Buat laki-laki, itu adalah harga diri saat merasa mampu bayar perempuan dengan nilai fantastis. Gw diladenin artis, dengan nilai segini gapapalah," imbuhnya.

Pengusaha yang mampu membayar harga tinggi, tentu ada prestisnya sendiri kalau bisa membayar dan main dengan artis. "Karena buat cowo dengan menggandeng cewe cantik yang terkenal, apalagi membawa ke temen-temen. Tentu harkat hidup pria itu akan naik," sambungnya.

Jadi, kata dia, konsumen atau pelanggan tidak akan merasa terbebani dengan patokan harga Rp 80 juta sekalipun, walau hanya tahapan seks singkat, karena semua dilatari atas dasar pemenuhan ego pria semata.

Lebih lanjut, Zoya menerangkan, pria memang cenderung senang saat "diservis". Lantaran tidak perlu repot-repot membuat wanita orgasme, serta memikirkan perasaannya. Karena ada kalanya, pria juga ingin mencapai titik klimaks tanpa harus melakukan banyak manuver dalam seks.

Avriellia ShaqqilaMengenal Avriellia Shaqqila berarti pernah melihat gayanya di depan kamera. Pemilik akun Instagram avriellia.shaqqila tersebut memang dikenal sebagai model. (Foto: Instagram)

Sementara jika ditinjau dari segi keartisan, Zoya Amirin menyayangkan apabila masih ada seleb yang terjun ke dunia prostitusi. Seleb itu, lanjut Zoya, memanfaatkan karir cemerlangnya untuk mematok harga jual tinggi ke pelanggan, yang dalam hal ini adalah pengusaha.

"Jadi, memang miris sih seolah-olah achievement mereka atas penghargaan-penghargaan yang mereka terima itu hanyalah untuk menaikkan harga mereka ketika di ranjang. Kan ada yang kayak begitu," tukasnya.

Prostitusi, kata seksolog itu, termasuk bisnis yang relatif gampang. Berbicara soal kebutuhan dan gaya hidup, kalau jadi artis biasa atau "sekuter" (selebriti kurang terkenal), untuk mendapatkan Rp 80 juta harus kerja banting tulang. Apalagi, menurutnya, main film, plus menjadi bintang iklan sekaligus, belum tentu bisa mendapatkan profit dengan angka sebesar itu.

"Secara artis, untuk memenuhi gaya hidup dapet 80 juta misalnya sudah dibayarin tiket, makan dan segala macem cuma kencan satu malam kan relatif lebih mudah," terangnya.

Jadi, kata Zoya, ini merupakan godaan menjadi seorang selebritis. "Siapa sih yang gak mau dapet duit cepet. Perempuan dalam satu sisi punya kontribusi kesalahan dalam pilihan hidupnya untuk menjual diri. Perempuan-perempuan ini memang mengambil peluang karena pasarannya ada. Sisi lain demand juga tinggi dari pembeli jasa," pungkasnya.

Semakin canggihnya teknologi internet, justru dijadikan celah mucikari untuk memasarkan dagangannya kepada pelanggan melalui media sosial maupun aplikasi komunikasi ponsel.

Dalam pengembangan kasus Vanessa Angel dan Avriellia Shaqqila, polisi telah menetapkan dua mucikari berinisial ES dan TN sebagai tersangka atas kasus prostitusi online.

Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam terhadap kedua tersangka, polisi mengungkap juga bahwa dua pelaku itu juga mengantungi list 45 nama artis lokal lengkap dengan data pribadi beserta fotonya.

"Ada 45 nama artis yang disediakan mucikari artis VA kemarin. Harganya juga bervariasi, tergantung tingkat kepopuleran artis itu sendiri. Harga termahal bisa Rp 100 juta hingga termurah Rp 25 juta," ucap Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan kepada wartawan, Senin (7/1).

Selain 45 artis, tersangka juga diduga memiliki 100 model molek di tanah air untuk memenuhi hasrat pria hidung belang di daerah hingga luar negeri.

"Mucikari juga kerap memenuhi permintaan pelanggan di berbagai daerah. Bahkan bisa sampai ke luar negeri," tutupnya.

Baca juga: Kasus Prostitusi, Kenapa Perempuan yang Selalu Salah?

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.