Jakarta - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta, pada Kamis, 1 Juli 2021.
Serangan dari virus Covid-19 yang menimpa dirinya sepekan lalu, berakhir dengan meninggalkan duka bagi semua orang yang mengasihinya.
Mbak Enny, sapaan akbrabnya, sangat dikenal dengan keramahannya termasuk berkomunikasi dengan rekan-rekan jurnalis. Ia juga sangat proaktif dalam menyoroti kebijakan-kebijakan seputar isu-isu ekonomi makro.
"Kemarin saturasi almarhumah rendah, dibawa ke ICU RSI Pondok Kopi. Sempat kesulitan dapat tabung oksigen, setelah dibantu kolega-kolega akhirnya berhasil mendapat tabung oksigen, lalu saturasi mulai membaik," peneliti Indef Abra Talattov, Kamis, 1 Juli 2021.
Profil Enny Sri Hartati
Enny Sri Hartati, lahir di Karanganyar dan besar di lingkungan pedesaan. Hal inilah yang membuat Beliau sangat peduli, empati dan kritis terhadap kebijakan pemerintah yang tidak memperhatikan rakyat, khususnya para petani.
Dalam pendidikannya gelar Sarjana program studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro, Enny aktif sebagai mahasiswi yang melakukan penelitian bersama dosen-dosennya.
Setelahnya, Enny melanjutkan pendidikan gelar Doktor program studi Ilmu Pertanian konsentrasi Ekonomi Pembangunan di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Tak hanya itu, Enny Sri Hartati juga pernah menjadi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1996-2011). Enny juga pernah menjadi Staff Ahli Komisi X DPR RI (2007-2010).
Dilanjutkan dengan profesi sebagai Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) sejak tahun 2011. Beliau juga aktif menulis dan menjadi narasumber pada acara diskusi, seminar, talkshow yang diselenggarakan baik instansi pemerintahan, media, partai politik, BUMN, maupun lembaga swadaya masyarakat. []
Baca Juga: Indef Minta Kebijakan Importasi Berpihak Pada Petani
(Christina Butarbutar)