Jakarta - Dea Tunggaesti ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Plt Ketua Umum DPP PSI, Giring Ganesha.
Dea menggantikan Raja Juli Antoni yang saat ini ditunjuk menjadi Sekretaris Dewan Pembina PSI.
“Kami bergembira hari ini karena resmi mengumumkan Sis Dea sebagai Plt Sekjen,” ujarnya, Jumat, 18 Desember 2020.
Keputusan menunjuk Dea sebagai Plt Sekjen PSI telah ditetapkan oleh Dewan Pembina dan DPP PSI setelah menerima masukan dari berbagai pihak internal partai. Keputusan ini disahkan dalam forum Kopi Darat Nasinal (Kopdarnas) PSI pada Kamis, 17 Desember 2020.
“Keputusan ini disahkan dalam forum Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI pada Kamis, 17 Desember 2020,” tuturnya.
Kami bergembira hari ini karena resmi mengumumkan Sis Dea sebagai Plt Sekjen.
Profil Dea Tunggaesti
Dea Tunggaesti merupakan seorang pengacara. Selain itu, dirinya juga bekerja sebagai dosen di Program Pascasarjana Ilmu Hukum, Universitas Pancasila, Jakarta.
Perempuan kelahiran Solo, Jawa Tengah, 26 September 1982 itu lahir dari darah campuran Jawa, Cina, Belanda, Pakistan, dan Arab.
Dea memiliki latar belakang di bidang hukum, dirinya memang tertarik dengan dunia hukum sejak duduk di bangku SMA. Minatnya berkecimpung di dunia hukum adalah ketika ia selesai menonton film yang bercerita mengenai seorang pengacara berjudul “Ally Mcbeal.”
Dea merupakan lulusan dari pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada, dan mengambil S3 di Universitas Padjajaran.
Dirinya pernah bergabung dengan firma hukum, OC Kaligis & Associates pada 2007 setelah menyelesaikan gelar S2nya di UGM. Kemudian, ia juga bergabung bersama Hanafiah Ponggawa & Partners pada Februari 2013. Setahun kemudian, ia mendirikan Tungga Ramli & Partners pada September 2013.
Sebagai seorang pengacara, dirinya sempat menjadi pengacara terdakwa korupsi Nazaruddin ketika bekerja di bawah OC Kaligis. Namanya kian naik setelah menjadi kuasa hukum Nazaruddin.
Saat itu, Dea mulai diperhatikan oleh para ‘Kuli Tinta’ ketika membacakan surat Nazaruddin untuk presiden di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, dan ia langsung menjadi rebutan wartawan untuk diwawancarai.
Sejak November 2020, Dea menjadi Tenaga Ahli Bidang Hukum di Kementrian Perdagangan RI. Ia juga sempat ditunjuk menjadi anggota Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (Baori) pada kurun waktu 2019-2023. Baori sendiri merupakan lembaga yang dibentuk oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) guna menyelesaikan sengketa pada bidang keolaharagaan.
Selain berprofesi di bidang hukum, Dea juga sempat terjun ke dunia hiburan atau entertainment, ia bekerja sebagai model iklan serta video klip. Ketika Dea menempuh semester akhir S1 Ilmu Hukum di UPH, dirinya sempat bermain peran dalam beberapa sinetron, di antaranya sinetron Malam Pertama, Kisah Adinda, dan Buka Cinderella.
Pada Jumat, 18 Desember 2020 kemarin, Dea ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Saat ini menjabat sebagai Plt Sekjen PSI, Dea mengaku telah lama mengamati PSI sebagai partai anak muda yang berbeda dengan partai-partai lainnya. Menurutnya, ia akan merangkul secara bahu membahu untuk memperbaiki negara dengan PSI.
“Ada inovasi-inovasi politik PSI yang membuat saya terpikat. Insya Allah, dengan bantuan seluruh Bro dan Sis pengurus kader, saya akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Kami akan bahu-membahu bekerja untuk membantu rakyat, untuk memperbaiki Indonesia,” ujarnya pada Jumat, 18 Desember 2020. [] (Amira Salsabila Aprilia)
Baca juga:
- Profil Karni Ilyas, Program ILC Pamit Undur Diri
- Profil Edy Mulyadi, Wartawan FNN Ternyata Caleg Gagal PKS