Jakarta - Anton Medan, seorang mafia yang kemudian menjadi manusia alim. Kabar kematiannya mendapat perhatian media massa. Orang-orang penting di negeri ini mengirimkan karangan bunga duka cita untuknya, di antaranya Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok; istri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Wury Estu Handayani; hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Profil Anton Medan
Anton Medan lahir di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 10 Oktober 1957. Sebelum memeluk agama Islam tahun 1992, ia sempat menganut agama Budha dan Kristen.
Setelah menjadi mualaf, namanya menjadi Muhammad Ramdhan Effendi. Ia juga mendirikan masjid bergaya bangunan etnis Tionghoa, Masjid Jami’ Tan Hok Liang, di area Pondok Pesantren At-Taibin, Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Sejak tahun 2017, Anton Medan menyiapkan pemakaman untuk dirinya sendiri, yang kemudian pada 15 Maret 2021 menjadi tempat peristirahatannya untuk selamanya. Lokasi pemakaman ini berada tepat di sebelah Masjid Jami’ Tan Hok Liang.
Semasa hidup, Anton Medan pernah terjerat kasus pidana perjudian dan perampokan. Bahkan pernah dituding sebagai pemimpin mafia yang bertanggung jawab dalam pembakaran seorang pengusaha dalam kerusuhan 1998.
Kerusuhan tersebut berawal dari demonstrasi mahasiswa menuntut lengsernya Presiden Soeharto, dan kemudian menjadi kerusuhan anti-Tionghoa. Namun, Anton Medan membantah tuduhan tersebut hingga akhirnya dicabut.
Dia juga dikenal publik sebagai mantan pelaku sejumlah tindak kriminal, dan pernah masuk penjara sebanyak 14 kali, yang belakangan bertobat dan menjadi pemuka agama. Ia berdakwah di mana-mana mengajarkan kebajikan dalam hidup. Ia menjadi Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia.
(Cory Olivia)