Jakarta - Produksi ponsel pintar secara global diprediksi akan menurun ke level terendah pada kuartal pertama dalam lima tahun terakhir. Hal ini diyakini sebagai dampak dari wabah virus corona yang tak kunjung mereda.
Lembaga riset pasar TrendForce memperkirakan produksi smartphone secara global pada kuartal pertama akan turun sebesar 12 persen menjadi 275 juta unit. Angka tersebut keluar setelah melihat wabah virus corona yang menewaskan lebih dari 900 orang di China.
Dikutip dari Yonhap, seperti dilansir Antara, Selasa, 11 Februari 2020, TrendForce menjelaskan alasan mengapa penurunan produksi menurun akibat virus corona.
"Tertundanya pengoperasian kembali pabrik dan ketidakpastian jumlah karyawan yang kembali bekerja akan menyebabkan pengiriman komponen kunci tertunda, sehingga memengaruhi produksi ponsel pintar," kata TrendForce.
Di antara enam vendor smartphone teratas, Samsung berada di posisi pertama, diperkirakan memproduksi 71,5 juta smartphone pada kuartal pertama. Angka tersebut turun tiga persen dari perkiraan awal.
Namun, Samsung diproyeksikan merasakan lebih sedikit dampak dari wabah virus corona dibandingkan produsen lain. Sebab, basis produksi utama perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu berada di Vietnam.
TrendForce menambahkan Samsung hanya memiliki dua persen dari pasar domestik di China.
Sementara itu, Huawei, produsen smartphone nomor dua di dunia, diprediksi memproduksi 42,5 juta ponsel pintar pada kuartal pertama. Turun 15 persen dari perkiraan TrendForce sebelumnya.
Serupa dengan Apple, produksi perusahaan yang berbasis di Cupertino, Amerika Serikat (AS), itu diproyeksikan turun dari 45,5 juta menjadi 41 juta unit dalam periode yang sama.
Meskipun begitu, TrendForce tidak memiliki pandangan yang terlalu pesimistis terhadap produksi smartphone secara keseluruhan pada tahun 2020.
"Selama wabah dapat dikendalikan dan tingkat permintaan dasar dapat didukung oleh ekonomi global secara keseluruhan, kami percaya sebagian besar permintaan ditangguhkan, bukan dihilangkan," kata TrendForce. []