Jakarta - Harga jual minyak sawit mentah (crude palm oil) di pasar internasional terus menurun secara bertahap akibat turunnya harga minyak kedelai di pasar internasional dan meningkatnya produksi sawit.
"Penurunan harga terlihat sejak awal Agustus, walau penurunannya tidak besar dan secara bertahap," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumatera Utara Darma Sucipto di Medan, Minggu 22 Agustus 2021.
GAPKI mencatat, pada 30 Juli 2021, harga CPO masih sebesar Rp 12.735 per kg, kemudian 19 Agustus Rp12,603, dan 20 Agustus Rp12,510 per kg.
"Harga terus turun, tapi sedikit dengan cara bertahap. Penurunan harga ini dampak turunnya harga minyak kedelai dan produksi sawit di negara produsen semakin banyak," ujar Darma.
Penurunan harga terlihat sejak awal Agustus, walau penurunannya tidak besar dan secara bertahap.
Harga rata-rata CPO pada Agustus ini diperdiksi akan lebih rendah dari pada Juli yang Rp11.594 per kg.
"Kalau produksi sawit semakin banyak dan harga minyak kedelai bertahan rendah, maka diperhitungkan harga CPO semakin melemah," ujar Darma.
Meski harga turun, GAPKI berharap harga CPO masih bisa tetap baik atau menguntungkan. Darma menjelaskan, pada Januari lalu harga CPO masih rata-rata Rp9.746 per kg dan April Rp 10.794 per kg.
Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut, Soekowardojo, mengakui harga CPO yang menguat sejak awal tahun 2021 mendorong perekonomian Sumut.
"Harga ekspor komoditas seperti CPO dan karet yang membaik selama semester I 2021 menjadi pendorong perekonomian Sumut," katanya. []
Baca Juga:
Harga TBS Kelapa Sawit di Aceh Tamiang Merangkak Naik
Amerika Serikat Larang Impoe Minyak Kelapa Sawit Malaysia