Produksi Kedelai di Jawa Timur Turun 10,6 Persen

Penurunan produksi kedelai di Jawa Timur sebagai dampak menyusutnya luas panen dan penurunan produtivitas.
Ilustrasi Kacang Kedelai mampu bersihkan komedo. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Produksi kedelai di Jawa Timur (Jatim) selama lima tahun terakhir menurun sekitar 10,6 persen. Penurunan ini sebagai dampak penyusutan luas panen 10,1 persen dan penyusutan produktivitas 0,83 persen. Dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, selama 2019 luas panen kedelai di Jatim sekitar 84.008 ton. Sedangkan untuk produktivitas 14,44 kuintal per hektare.

“Rata-rata produksi kedelai di Jatim selama lima tahun terakhir sekitar 301.031 ton ose, sementara kebutuhan konsumsi mencapai 447.912 ton ose,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Hadi Sulistyo, Kamis 26 Desember 2019.

Petani mulai malas menanam kedelai secara optimal karena adanya impor. Kondisi diperparah beberapa hal seperti harga bibit kedelai Rp 8.500, namun setelah dijual harganya dibawah Rp 7.000. “Risiko hama dan penyakit lebih tinggi ketimbang padi atau jagung,” jelas Hadi.

Hadi menambahkan dengan harga jual yang tidak mendukung, maka intensifikasi budidaya kedelai secara umum jarang dilakukan pengelolaan tanaman secara terpadu. Dengan begitu, dampaknya kualitas hasil panen kurang optimal. “Secara kualitas, kedelai impor lebih bagus ketimbang kedelai lokal milik petani,” katanya.

Dalam mencegah defisit, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan perluasan area tanam. Selain itu juga melakukan pola tumpang sari. “Kami juga akan mendorong industri olahan untuk memanfaatkan kedelai lokal,” tutur Hadi.

Defisit juga terjadi pada komoditas bawang putih, menurutnya karena luas tanam bawang putih hanya 73 hektare dengan produktivitas rata-rata sebesar 7 ton per hektare maka produksinya mencapai 497 ton. Sementara kebutuhan untuk konsumsi sebesar 59.280 ton, sehingga defisit mencapai 55.783 ton.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Pakai Kedelai Impor, Harga Tempe Tidak Naik di Semarang
Pakai kedelai impor, harga tempe tidak naik di Semarang. Ini kiat perajin tempe untuk menyiasati keadaan
Dolar Naik, Pengusaha Tahu Keluhkan Harga Kedelai Impor
Dolar naik, pengusaha tahu keluhkan harga kedelai impor. Harga kedelai terus meningkat. “Sementara, harga jual tahu tidak mengalami kenaikan," kata Mulizar.
Sumut Targetkan Produksi Kedelai Capai 8.411 Ton
Jika dibandungkan pada 2017, luas panen kedelai Sumut masih 5.997 hektare, maka di 2018 ditargetkan seluas 6.564 hektare.
0
Demokrat: egah Polarisasi, Elit Politik Jangan Takut Berkompetisi
Demikian ditegaskan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterarannya pada Selasa, 28 Juni 2022.