Produk Unggulan Narapidana Mati Ramaikan Trade Expo Indonesia

Produk ekslusif yang dibuat narapidana tertentu di antaranya batik tulis bermotif burung cendrawasih karya terpidana mati wanita asal Filipina akan dipamerkan.
KERAJINAN BATU ALAM: Pekerja memotong batu alam di Desa Kalibening, Dukun, Magelang Jawa Tengah, Selasa (10/10). Batu alam atau batuan vulkanik lereng Gunung Merapi yang biasa digunakan sebagai lantai dan dinding rumah tersebut dipasarkan ke Semarang, Tegal, Jakarta hingga Bali yang dijual Rp 45 ribu – Rp 75 ribu tergantung ukuran. (Foto: Ant/Hendra Nurdiyansyah)

Jakarta, (Tagar 10/10/2017) – Produk-produk unggulan narapidana Indonesia akan dipamerkan di Trade Expo Indonesia ke-32 yang berlangsung pada 11-15 Oktober di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, Banten.

“Pada pemeran yang mengundang pembeli dari 65 negara tersebut, akan dipamerkan karya narapidana yang selama ini sudah diekspor ke mancanegara,” kata Plt Dirjen Pemasyarakatan Ma'mun yang didampingi Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Harun Sulianto dalam siaran persnya, Selasa (10/10).

Disebutkan, produk unggulan narapidana itu di antaranya adalah mebeler kayu (Lapas Porong Jatim), alat makan dari kayu (Lapas Banyuwangi Jatim), kursi rotan sintetis (Lapas Narkotika Cirebon), bola kaki (Lapas Kls 1 Cirebon), tas kulit (Rutan Cipinang), papan catur (Lapas toli-toli).

Selain itu, lanjut Ma'mun, akan dipamerkan produk ekslusif yang dibuat oleh narapidana tertentu di antaranya batik tulis bermotif burung cendrawasih karya terpidana mati wanita asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso yang saat ini menghuni Lapas Perempuan Yogyakarta, juga akan dipamerkan kaligrafi karya napi teroris Lapas Semarang dan Lapas Madiun, ada juga produk minuman kopi yang diramu Barista yang sudah dididik khusus dari Rutan Cipinang.

Produk lain yang tidak kalah menarik adalah aneka batik tulis yang bertemakan kearifan lokal masing-masing Lapas di antaranya karya napi Lapas Perempuan Semarang, Lapas Narkotika Nusakambangan, Rutan Sumenep, dan Lapas Kls 1 Cipinang.

Juga ada songket dari Lapas Bengkalis, kain tenun dari Lapas Perempuan Kupang, sepatu kulit Lapas Mojekerto dan Sandal hotel Lapas Salemba Jakarta.

“Dengan mengikuti pameran internasional yang merupakan kerja sama Ditjen Pemasyarakatan dengan Kementerian Perdagangan seperti ini kiranya dapat memperluas ekspor hasil karya narapidana,” kata Ma'mun. (ant/yps)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.