Produk UMKM Yogyakarta Lebih Mudah ke Luar Negeri

Pelaku UMKM di Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan bisa lebih berhemat dalam berkirim barang ke luar negeri. Hal ini setelah MSA Cargo resmi beroperasi di Yogyakarta.
Pendiri MSA Cargo Monang Sianipar (paling kiri) berfoto bersama usai pemotongan tumpeng peresmian MSA Cargo di Yogyakarta, Jumat 9 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Eksportir dan pelaku UMKM di Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan bisa lebih berhemat dalam berkirim barang ke luar negeri. Hal ini setelah MSA Cargo resmi beroperasi di Yogyakarta.

Regional Manajer MSA Cargo Yogyakarta, Solo dan Semarang, Gandi Yudi Widodo mengatakan, eksportir dan pelaku UMKM di Yogyakarta selama ini melakukan pengiriman barang lewat Denpasar Bali dan Semarang.

"Setelah MSA Cargo beroperasi di Yogyakarta, mereka bisa lebih berhemat dalam pengiriman," katanya saat peresmian MSA Cargo di Jalan Brawijayan Kecamatan Kasihan, Bantul, Jumat 9 Agustus 2019.

Menurut dia, produk dari Yogyakarta yang biasa diekspor ke luar negeri meliputi handycraft, furniture, tekstil. Banyak juga yang dikirim ke luar negeri dalam rangka untuk pameran.

"Nah, MSA Cargo ini layaknya gudang barang rasa hotel. Securtity dan safety maksimal," kata Gandi.

MSA Cargo yang berada di atas tanah seluas 216 meter persegi didesain sedemikian rupa layaknya hotel. Ada CCTV di beberapa sudut, ruangan di desain dengan pencahayaan seperti ruang pamer, serta tersedia sistem packaging yang spesial.

Menurut dia, banyak produsen komoditas ekspor di Yogyakarta yang belum memiliki gudang. Mereka kesulitan menaruh barang sebelum diekspor atau dikirim antarpulau. Tidak heran pada masa tunggu itu, produk mengalami kerusakan sebelum dikirim.

"Eksportir bisa menitipkan barang di gudang rasa hotel ini. Dipastikan aman," kata dia.

Gandi berharap kehadiran MSA Cargo bisa memberi kontribusi positif kepada eksportir maupun pelaku UMKM di Yogyakarta maupun Jateng bagian dalam pengiriman barang. "Setidaknya mereka bisa menghemat biaya. Selama ini harus lewat Denpasar atau Semarang," ujarnya.

Selain itu, kata dia, MSA Cargo diharapkan bisa mendongkrak volume dan nilai ekspor. "Secara khusus memang kami dedikasikan untuk mendukung perkembangan produk UMKM dalam memasarkan atau memamerkan produk ke luar negeri," kata Gandi.

Pendiri MSA Cargo Monang Sianipar mengatakan, tren pengiriman atau ekspor produk asal Yogyakarta termasuk bagus. "Itu yang melatar belakangi kami MSA Cargo berdiri di Yogyakarta," kata dia.

Apalagi, di Yogyakarta memiliki dua bandara skala internasional, yakni Bandara Adisutjipto dan Bandara baru New Yogyakarta International (YIA). MSA Cargo ini letaknya strategis, berada di tengah dua bandara.

"Kita (MSA Cargo) berada di pinggir jalan nasional dan berjarak 40 kilometer dari bandara, baik dari Adisutjipto atau YIA," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY per Juni 2019, produk ekspor dari Yogyakarta tersebar ke sejumlah negara. Tiga besar tujuan utama di Amerika Serikat dengan total USD 8,7 juta, Jerman (USD 2,7 juta) dan Jepang (USD 2,6 juta). []

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.