Prioritas Selanjutnya Tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar-Parapat, Ini Petanya

Jalan Tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar-Parapat akan dibangun sepanjang 98,5 kilometer dan membutuhkan lahan seluas 1.182 hektar dengan enam simpang susun.
Peta Tol Tebing Tinggi Pematangsiantar Parapat (Foto: Kementerian PUPR)

Medan, (Tagar 14/10/2017) - Presiden Joko Widodo telah meresmikan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Medan-Binjai, Jumat (13/10) kemarin. Meskipun masih ada beberapa ruas yang sepenuhnya belum selesai karena masalah pembebasan lahan, direncanakan 2018 seluruh akses kedua jalan tol tersebut telah rampung.

Pemerintahan Jokowi menargetkan seluruh Pulau Sumatera akan tersambung jalan tol (Tol Trans Sumatera) dengan target 2.818 Kilometer.  820 kilometer ditargetkan rampung hingga tahun 2019 mendatang.

Setelah Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi rampung, prioritas selanjutnya adalah Tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar-Parapat dan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi.

Dua jalan tol baru ini menjadi prioritas karena ditaget beroperasi hingga akhir tahun 2019 mendatang. Tambahan prioritas yang akan dibangun, yakni Medan-Banda Aceh dan Padang-Pekanbaru.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan kemudahan akses menjadi salah satu hal yang akan mendapat perhatian pemerintah dalam mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.

Jalan Tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar-Parapat akan dibangun sepanjang 98,5 kilometer dan membutuhkan lahan seluas 1.182 hektar dengan enam simpang susun. Hutama Karya akan menggarap ruas tol ini bersama dengan dua BUMN lainnya, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Toll Road dengan masa konsesi selama 40 tahun.

Rencananya, pembangunan dimulai pada 2018 mendatang dengan estimasi biaya konstruksi senilai Rp 8,28 triliun.

Kementerian PUPR sudah melakukan feasible study atau studi kelayakan dan dokumen pengadaan lahan untuk Tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar-Parapat.

Selain Tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat, pemerintah juga akan membangun Tol Tebing Tinggi-Kuala Tanjung.

[caption id="attachment_23630" align="aligncenter" width="712"]Rencana trase Jalan Tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar-Parapat Rencana trase Jalan Tol Tebing Tinggi-Pematangsiantar-Parapat (Foto: Kementerian PUPR)[/caption]

Jalan tol ini dirancang sepanjang 37 kilometer dengan tiga simpang susun yakni Simpang Susun Tebing Tinggi, Simpang Susun Indrapura, dan Simpang Susun Kuala Tanjung.

Pembangunan yang membutuhkan lahan 440 hektar ini akan dimulai pada 2018 mendatang dengan perkiraan nilai konstruksi sebesar Rp 2,97 triliun.

Kedua akses baru ini akan terkoneksi dengan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang sudah diresmikan.

Dalam peresmian ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Medan-Binjai, Jumat (13/10) lalu, Presiden berharap perekonomian dan jumlah wisatawan yang datang ke kawasan pariwisata Danau Toba dan sekitarnya dapat terus meningkat. Mengingat jalan tol tersebut akan memangkas jarak tempuh dari Medan ke Toba hingga tiga jam.

"Sehingga yang namanya mobilitas orang, mobilitas barang sangat cepat sekali. Kalau ada mobilitas barang yang cepat, transportasi lebih murah," ujar Presiden.

Di samping itu, penurunan harga barang yang dihasilkan dari pembangunan jalan tol tersebut diyakini Presiden akan meningkatkan peringkat Indonesia untuk bersaing dengan negara lain.

Ia pun berharap kehadiran jalan tol di Sumatra Utara akan semakin memacu pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik. Di mana dalam 2-3 tahun terakhir, perekonomian Provinsi Sumatera Utara telah tumbuh 5-6 persen per tahun. (Fet)

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.