Jakarta, (Tagar 20/3/2018) – Stan Larkin (25) akhirnya menerima transplantasi jantung setelah bertahan hidup lebih dari satu tahun tanpa jantung di dalam tubuhnya. Namun sebagai gantinya, Stan Larkin mengenakan janutng buatan dalam ransel selama 555 hari.
Ransel tersebut berfungsi memompa darah ke seluruh tubuhnya untuk membuatnya tetap hidup.
Keberhasilan prosedur ini menunjukkan bahwa perangkat tersebut dapat digunakan untuk mempertahankan pasien lain dengan gagal jantung total saat mereka sedang menunggu donor.
Stan menjadi pasien pertama di Michigan yang dipulangkan dengan perangkat jantung buatan, yang dikenal sebagai 'Syncardia'.
Stan dan saudaranya Dominique didiagnosis dengan kardiomiopati turunan ketika remaja. Kondisi ini bisa membuat jantung terhenti secara tiba-tiba.
Setelah bertahun-tahun berada dalam daftar tunggu donor, Stan - dan akhirnya adik laki-lakinya Dominique - membiarkan hati mereka dilepas dan dilengkapi dengan perangkat Syncardia pada tahun 2014.
"Mereka berdua sangat sakit ketika pertama kali bertemu mereka di unit perawatan intensif kami," kata ahli bedah di balik transplantasi, Jonathan Haft, dari University of Michigan Frankel Cardiovascular Center dilansir science alert pada Sabtu (17/3).
Dominique hanya perlu menggunakan teknologi ini selama beberapa minggu sebelum menerima transplantasi jantung penuh. Tapi Stan harus menunggu lebih dari setahun, dan bukannya tinggal di rumah sakit, dia dilengkapi dengan supir portabel Freedom agar dia bisa pulang ke rumah untuk sementara waktu.
Pada saat itu, tidak ada yang tahu berapa banyak yang bisa dia lakukan dengan itu. Perangkat portabel datang dalam bentuk ransel 6 kg (13,5 pon) yang terhubung ke sistem vaskular pasien, untuk menjaga agar darah oksigen tetap memompa ke seluruh tubuh.
Stan sempat membuat dokernya terkejut karena dirinya masih terus bermain olahraga basket.
"Ini tidak dibuat untuk basket pick-up," kata Haft.
Stan menerima jantung donornya pada 9 Mei 2016, dan sepenuhnya pulih dari prosedur. Dia menceritakan ceritanya, yang dia sebut "rollercoaster emosional" untuk meningkatkan kesadaran tentang 5,7 juta orang Amerika lainnya yang hidup dengan gagal jantung, dan kebutuhan akan donor jantung.
"Anda adalah pahlawan bagi kita semua," kata David J. Pinsky, direktur Pusat Kardiovaskular Frankel, mengatakan tentang Stan dan Dominique.
"Kenyataan bahwa Anda membawa cerita Anda ke depan umum dan memungkinkan kami untuk mengajar orang lain membuat perbedaan. Anda akan membuat perbedaan untuk banyak pasien. Anda akan membuat perbedaan pada dokter masa depan. Kami berterima kasih telah mengizinkan kami untuk berbagi cerita dan keberanian Anda dalam membagikannya. "
Pada 9 Mei 2016, Stan akhirnya mendapatkan transplantasi jantung dan pulih sepenuhnya. Dia pun membagikan kisah hidupnya yang disebut "rollercoaster emosional" untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebutuhan akan jantung donor. Kisahnya sekaligus memberikan harapan baru bagi orang-orang yang sedang menunggu pendonor. science alert/rmt
