Presiden Jokowi Luncurkan Program Literasi Digital Nasional

Jokowi meluncurkan Program Literasi Digital Nasional yang bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
Presiden RI Joko Widodo. (Foto:Tagar/Tangkapan layar YouTube Setkab)

Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Program Literasi Digital Nasional Kamis, 20 Mei 2021 yang bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Program ini merupakan bagian dari upaya percepatan transformasi digital khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia digital.

“Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkret di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” tutur Presiden secara virtual.

Hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam program yang telah diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sejak tahun 2017 tersebut.

“Saya memberikan apresiasi kepada 110 lembaga dan berbagai komunitas yang terlibat dalam program literasi digital nasional ini. Literasi digital adalah kerja besar, pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital,” sebutnya.

Jokowi menegaskan, tantangan di ruang digital saat ini semakin besar, di antaranya ditandai dengan terus bermunculannya konten-konten negatif dan meningkatnya kejahatan di ruang tersebut.

“Hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital perlu terus diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” sebutnya.

Joko WidodoPresiden RI Joko Widodo. (Foto:Tagar/Tangkapan layar YouTube Setkab)

Selain itu, Kepala Negara juga menekankan bahwa upaya untuk terus meminimalkan konten negatif dan membanjiri ruang digital dengan konten positif adalah kewajiban bersama.

“Kita harus tingkatkan kecakapan digital masyarakat agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan, yang menyerukan perdamaian,” tandasnya.

Presiden menerangkan, keberadaan koneksi digital harus dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, membuat UMKM naik kelas. Perbanyak UMKM onboarding ke platform e-commerce, sehingga internet bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” tegas Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan, program literasi digital adalah sebuah keharusan di tengah semakin intensifnya penggunaan internet oleh masyarakat.

“Tugas kita bersama adalah memastikan setiap anak bangsa mampu mengoptimalkan kebermanfaatan internet. Di saat bersamaan literasi digital adalah sebuah keniscayaan untuk membentengi warganet dari dampak-dampak negatif internet,” kata Menteri Johnny.

Menkominfo mengungkapkan, saat ini terdapat setidaknya 196,7 juta warganet di Indonesia. Potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai 124 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2025 mendatang.

Adapun upaya meningkatkan literasi digital nasional yang diawaki Kemkominfo melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi telah mendapatkan penghargaan internasional World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2020. 

GNLD Siberkreasi dinobatkan sebagai Winner dari Action Lines WSIS C4 Capacity Building yang terkait dengan pemenuhan tujuan SDGs Goal 4: Quality Education.

“Penghargaan tertinggi untuk inisiatif teknologi informasi dan komunikasi di tingkat global dari International Telecommunication Union (ITU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” sebut Menkominfo.

Sementara tahun 2021, Program Literasi Digital Nasional direncanakan diselenggarakan setidaknya melalui 2.000 pelatihan berdasarkan modul dan kurikulum yang menyasar empat pilar literasi digital, yaitu digital ethics, digital safety, digital skill, dan digital culture.

“Ke depan nantinya setiap tahunnya program ini akan menjangkau lebih dari 12,4 juta partisipan pelatihan di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia,” tandas Menkominfo. []

Berita terkait
Jokowi Tinjau Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang
Dalam kunjungan kerja di Provinsi Riau, 19 Mei 2021, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), meninjau pembangunan Tol Pekanbaru – Bangkinang
Kunker ke Riau dan Kepri, Jokowi Tinjau Vaksinasi dan Pembangunan Infrastruktur
Presiden RI Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Riau dalam rangka kunjungan kerja meninjau vaksinasi covid-19 dan pembangunan infrastruktur.
Jokowi Berharap Vaksinasi Gotong Royong Pulihkan Produktivitas Industri
Presiden RI Joko Widodo meninjau pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Gotong Royong untuk pekerja di pabrik PT Unilever Indonesia.