Presiden Iran Ebrahim Raisi Kunjungi Kampus Mahasiswi Teriak Pergi

Raisi pidato di hadapan para profesor dan mahasiswa di Universitas Alzahra di Teheran, membaca sebuah puisi yang menyamakan "perusuh" dengan lalat
Para mahasiswi di Teheran pada Sabtu, 8 Oktober 2022, meneriakkan "pergi" ketika Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengunjungi kampus mereka dan mengecam para demonstran yang marah akan kematian seorang perempuan dalam tahanan polisi. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Teheran, Iran - Para mahasiswi di Teheran, Iran, pada Sabtu, 8 Oktober 2022, meneriakkan "pergi" ketika Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengunjungi kampus mereka dan mengecam para demonstran yang marah akan kematian seorang perempuan dalam tahanan polisi, menurut video-video yang beredar di media sosial.

Raisi berpidato di hadapan para profesor dan mahasiswa di Universitas Alzahra di Teheran, membaca sebuah puisi yang menyamakan "perusuh" dengan lalat, sementara unjuk rasa nasional memasuki pekan keempat.

"Mereka berharap mereka bisa mencapai tujuan jahat mereka di universitas," kata Raisi di TV milik pemerintah. "Tanpa mereka sadari, mahasiswa dan profesor kami bersiaga dan tidak akan membiarkan musuh untuk mewujudkan tujuan jahat mereka."

demo di iranSejumlah demonstran menyalakan api dalam aksi protes terkait kematian Mahsa Amini, yang tewas dalam tahanan polisi moral Iran, di Teheran, Iran, pada 21 September 2022. (Foto: voaindonesia.com/West Asia News Agency via Reuters)

Sebuah video yang diunggah ke Twitter oleh aktivis 1500tasvir menunjukkan apa yang dikatakannya mahasiswa meneriakkan "Raisi pergi" dan "Mullahs pergi" ketika presiden mengunjungi kampus mereka. Sebuah video lain memperlihatkan para mahasiswa meneriakkan: "Kami tak ingin tamu yang korup," merujuk ke Raisi.

Reuters belum segera bisa memverifikasi video-video itu.

Sebuah laporan koroner membantah bahwa Mahsa Amini, 22 tahun, tewas akibat pukulan di kepala dan anggota tubuh ketika dalam tahanan polisi moral. 

Koroner mengaitkan kematiannya dengan kondisi medis yang sudah ada, kata media pemerintah pada Jumat, 7 Oktober 2022.

Amini, seorang perempuan Kurdi Iran, ditangkap di Teheran pada 13 September 2022 karena mengenakan "busana tak pantas" dan tewas tiga hari kemudian di tahanan polisi moral. (vm/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ribuan Orang di Belanda Gelar Aksi Solidaritas Terhadap Protes di Iran
Ribuan orang menggelar aksi solidaritas di Den Haag, Belanda, pada Sabtu, 8 Oktober 2022, untuk mendukung para demonstran di Iran
0
Presiden Iran Ebrahim Raisi Kunjungi Kampus Mahasiswi Teriak Pergi
Raisi pidato di hadapan para profesor dan mahasiswa di Universitas Alzahra di Teheran, membaca sebuah puisi yang menyamakan "perusuh" dengan lalat