TAGAR.id, Washington DC, AS – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Selasa, 6 September 2022, menelepon Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru, Liz Truss, di mana kedua pemimpin berjanji untuk memperkuat hubungan mereka selagi berdiri bersama melawan Rusia.
“Saya berharap dapat memperdalam hubungan khusus negara kami dan bekerja sama erat dalam mengatasi tantangan global, termasuk (memberikan) dukungan berkelanjutan bagi Ukraina yang sedang mempertahankan diri dari agresi Rusia,” cuit Biden di Twitter.
Kedua pemimpin itu dapat bertemu secara langsung setelah Sidang Umum PBB pada akhir September mendatang.
Truss memenangkan pemungutan suara untuk menjadi pemimpin Partai Konservatif pada Senin, 5 September 2022, dan mengambil alih posisi perdana menteri dari Boris Johnson, di saat Inggris menghadapi serangkaian tantangan yang paling mengkhawatirkan dalam beberapa dekade terakhir.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kantor Perdana Menteri Inggris, Biden dan Truss dilaporkan membahas pendalaman kerja sama NATO dan perjanjian keamanan Amerika-Australia-Inggris yang dibuat pada tahun lalu sebagai langkah antisipasi terhadap China.
Truss berharap dapat “bekerja sama dengan Presiden Biden sebagai pemimpin demokrasi yang bebas untuk menghadapi tantangan bersama, terutama masalah ekonomi ekstrem akibat perang yang dilancarkan Putin.”
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih menyebutkan bahwa kedua pemimpin membahas upaya melanjutkan kerja sama erat di Ukraina, mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh China, mencegah Iran membangun senjata nuklir dan “mengamankan sumber daya energi yang berkelanjutan dan terjangkau.”
Amerika Serikat dan Inggris telah bersekutu membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia, dan bekerja sama dalam upaya melawan pengaruh China di kawasan Pasifik. Tetapi perjanjian perdagangan antar kedua negara, yang sebagian pejabat Inggris harapkan dapat mengimbangi pergolakan perdagangan dan ekonomi setelah Brexit, belum terwujud di bawah kepempinan Biden.
Seorang pejabat Amerika mengatakan Gedung Putih berharap ada lebih banyak kesinambungan (kebijakan) dari perpindahan kepemimpinan Boris Johnson ke Truss, seraya mengatakan bahwa Biden dan Trus kemungkinan akan bersekutu melawan invasi Rusia di Ukraina dan meningkatnya pengaruh China di Indo-Pasifik. (em/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []