Prakiraan Cuaca Jakarta, Senin 30 Agustus 2021

BMKG menyampaikan peringatan dini waspada potensi hujan disertai kilat, petir di sebagian wilayah Jaksel dan Jaktim pada sore hingga malam hari.
Prakiraan cuaca Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. (Foto: Tagar/Travel)

Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini waspada potensi hujan disertai kilat, petir di sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada sore hingga menjelang malam hari.

Berikut prakiraan cuaca Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021, selengkapnya.


Prakiraan CuacaPrakiraan cuaca Jakarta, Senin, 30 Agustus 2021. (Foto: Tagar/BMKG)

Pagi cerah di semua kawasan: Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan Jakarta Timur, dan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Siang menuju sore cerah berawan di Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, hujan ringan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dan cerah di Kepulauan Seribu.

Malam hari hujan ringan di Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur, berawan di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara serta cerah berawan di Kepulauan Seribu.

Dini hari berawan di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan Jakarta Timur, dan Jakarta Utara dan hujan ringan Kepulauan Seribu.

Sepanjang Senin, 30 Agustus 2021, suhu udara di seluruh wilayah DKI Jakarta berkisar antara 24 hingga 34 derajat celcius, dengan tingkat kelembapan udara mencapai 65 sampai 90 persen. []

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta, Sabtu 28 Agustus 2021

Berita terkait
Prakiraan Cuaca Jakarta, Jumat 27 Agustus 2021
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan cuaca Jakarta, Jumat, 27 Agustus 2021.
Prakiraan Cuaca Jakarta, Kamis 26 Agustus 2021
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan cuaca Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 25 Agustus 2021
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan prakiraan cuaca Jakarta, Rabu, 25 Agustus 2021.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja