Poster Antiminoritas Disebar Kelompok Sayap Kanan Hindu India

Para aktivis mengatakan dengan poster-poster itu mencoba membangkitkan semangat antiminoritas dan mempolarisasi masyarakat
Salah satu dari ratusan poster yang dipasang pada 6 dan 7 Januari 2022, oleh kelompok Hindu sayap kanan di sekitar ghat yang mengarah ke sungai Gangga di Varanasi, India. Baris di atas berbunyi: "Dilarang Masuk untuk Non-Hindu." (Foto: voaindonesia.com - Praveen Joshi/VOA)

Jakarta – Aktivis-aktivis hak asasi manusia (HAM) di India berang setelah anggota dua kelompok Hindu sayap kanan memasang poster di sekitar anak tangga Sungai Gangga di Varanasi yang meminta warga “non-Hindu” untuk menjauh dari tepi sungai di bagian utara India itu.

Para aktivis mengatakan dengan poster-poster itu anggota Vishva Hindu Parishad VHP atau Dewan Hindu Dunia, dan sayap kanan pemuda dewan itu –Bajrang Dal– mencoba membangkitkan semangat anti-minoritas dan mempolarisasi masyarakat.

Pemimpin VHP mengatakan sejumlah aktivis VHP memasang poster-poster itu tanpa sepengetahuan pemimpin kelompok itu. “Kami telah menskors dua aktivis yang terlibat dalam kasus di Varanasi ini,” ujar Juru Bicara VHP, Vinod Bansal, kepada VOA.

Seorang laki-laki di India berdoa di Sungai GanggaSeorang laki-laki di India berdoa di Sungai Gangga (Foto: bbc.com/indonesia)

Umat Hindu memandang Sungai Gangga sebagai sungai suci, dan setiap tahun jutaan peziarah Hindu dari India dan negara-negara lain mengunjungi Sungai Gangga dan kuil-kuil terdekat di Varanasi, di utara negara bagian Uttar Pradesh. Anak-anak tangga menuju sungai yang sudah berusia berabad-abad itu juga sangat populer di kalangan wisatawan asing yang sebagian besar beragama Budha dan Kristen (em/jm)/voaindonesia.com. []

Penutupan Masjid di Khasmir Ingkari Kebebasan Beragama di India

Lima Tentara India Tewas dalam Baku Tembak di Kashmir

5 Tersangka Militan Kashmir Ditewaskan Pasukan India

India Mengerahkan Tentara Perempuan ke Kashmir

Berita terkait
Serukan Genosida Terhadap Muslim Pendeta Hindu India Masuk Penjara
Seorang biksu Hindu masuk penjara karena menghasut kekerasan berdasarkan agama setelah menyerukan “genosida” terhadap umat Muslim India
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.