Jakarta - Memilih posisi tempat duduk dalam ruang kelas ternyata memengaruhi siswa dalam belajar di sekolah. Salah satunya meningkatkan kecerdasan siswa untuk menangkap mata pelajaran.
Kepala Sekolah SDN 09 Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Bibit Rahayu berpendapat siswa yang duduk di depan lebih bisa fokus untuk memerhatikan guru ketika mengajar. Sedangkan, mereka yang duduk di belakang, dapat memicu kebiasan buruk bagi siswa lain.
"Kalau anak hiperaktif ditaruh di belakang bisa iseng, gangguin temannya. Akhirnya enggak fokus dan kurang perhatikan pelajaran," ujar Rahayu saat ditemui Tagar di kantornya, 15 Juli 2019.
Kepala Sekolan SDN 09 Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Bibit Rahayu ketika ditemui Tagar di kantornya. (Foto: Tagar/
Bibit mengatakan, guru sepatutnya peka terhadap apa yang dilakukan siswa. Sebab murid agak badung membutuhkan perhatian dari orang sekelilingnya. Guru harus mampu melakukan pendekatan secara persuasif.
"Saya punya pengalaman menangani anak itu suka isengin temannya. Kalau (duduk) di belakang suka narik-narik jilbab temannya. Akhirnya saya ajak ngobrol panjang lebar dan akhirnya bisa cair, dan buat perjanjian untuk tidak nakal lagi," beber kepala sekolah yang baru menjabat 14 Juni 2019 itu.
Dia juga menceritakan pengalamannya dalam menangani siswa yang jahil. Ketika itu, murid tersebut memilih posisi tempat duduk di belakang ruang kelas. Setelah Rahayu melakukan pendekatan dengan berbincang empat mata kepada sang murid, siswa itu menuruti kemauan ia untuk duduk di depan.
"Sekarang nggak bandel lagi tuh. Mungkin itulah pengaruh tempat duduk. Kembali lagi tergantung anak sih bagaimana latar belakang keluarganya sangat memengaruhi," kata dia.
Baca juga:
