Pos Militer Myanmar Dibakar Gerilyawan Karen

Kelompok gerilyawan etnis Karen membakar sebuah pos militer Myanmar tanpa perlawanan ketika militer lari tinggalkan pos
Pasukan etnis minoritas Karen bakar sebuah bangunan di dalam pos militer Myanmar dekat perbatasan dengan Thailand, terlihat dari sisi Thailand di Thanlwin, juga dikenal sebagai Salween, tepi sungai di Provinsi Mae Hong Son (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta – Kelompok gerilyawan etnis Karen membakar sebuah pos militer Myanmar. 7 Mei 2021, pagi. Mereka merebut pos itu tanpa perlawanan setelah garnisun Myanmar melarikan diri saat gerilyawan Karen mendekat, seperti dikatakan oleh seorang perwira senior Karen.

Posisi pos tersebut di distrik Mutraw, kira-kira 15 kilometer dari kamp militer yang lebih besar yang diserbu dan dibakar oleh Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) 10 hari lalu.

Video yang diterima Kantor Berita Associated Press menunjukkan sejumlah tentara KNLA berada di pos militer U Thu Tah dan sedang memeriksa sejumlah selongsong mortir yang ditinggalkan militer Myanmar.

"Kemarin pasukan kami melepaskan beberapa tembakan dan hari ini ketika kami mendekati tidak ada seorang pun di sana, jadi kami masuk begitu saja," kata Mayor Jenderal KNLA Ner Dah Mya kepada Associated Press melalui telepon.

Pertempuran antara kelompok gerilyawan Karen dan milter Myanmar sebetulnya telah meningkat sejak tahun lalu, namun kemudian melonjak secara signfikan sejak kudeta militer Februari lalu yang menggulingkan pemerintah sipil terpilih negara itu.

Serikat Nasional Karen telah memperjuangkan otonomi yang lebih besar untuk wilayah tersebut selama beberapa dekade.

migran karen di thailandSeorang migran Karen yang tinggal di Thailand bersepeda melewati polisi Thailand di Kota Mae Sam Laep di sisi Sungai Salween di Thailand di Provinsi Mae Hong Son pada 2 April 2021, di seberang tempat pengungsi Myanmar sebelumnya berusaha melintasi perbatasan Thailand (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Mereka mengecam pengambilalihan pemerintahan oleh militer dan memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh oposisi yang menghindari penangkapan. Selain menghadapi tentara di medan perang, sayap bersenjatanya, KNLA, dilaporkan telah melatih ratusan aktivis muda dari banyak kota mengenai dasar-dasar perang gerilya.

Serangan KLNA menimbulkan kekhawatiran mengenai akan adanya serangan udara balasan dari militer Myanmar dan banjir pengungsi yang mencoba melarikan diri ke Thailand.

Pesawat-pesawat tempur militer Myanmar telah melancarkan sekitar 30 serangan sejak akhir Maret, menarget desa-desa Karen serta posisi-posisi KNLA, menurut kelompok-kelompok bantuan yang aktif di daerah tersebut.

Diperkirakan 50.000 orang telah mengungsi dalam beberapa pekan terakhir untuk menghindari ancaman pemboman udara. Mereka bersembunyi di hutan, gua-gua, dan lembah-lembah.

Beberapa ribu orang menyeberangi Sungai Salween ke Thailand pada April 2021 lalu tetapi pulang beberapa jam kemudian. Mereka mengatakan pihak berwenang Thailand memaksa mereka kembali (ab/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Istri dan Anak Petinggi Militer di Pusaran Bisnis Myanmar
Tentara Myanmar mengontrol sebagian besar ekonomi melalui dua konglomerasi. Sejumlah perwira tinggi, termasuk panglima Min Aung Hlaing
Tempat Berlindung Bagi Warga Negara Myanmar di Australia
Australia menawarkan tempat berlindung yang aman bagi warga negara Myanmar yang saat ini berada di negeri kanguru tersebut
Lagi-lagi DK PBB Serukan Penghentian Kekerasan di Myanmar
Dewan Keamanan PBB serukan diakhirinya segera kekerasan di Myanmar, seperti yang dinyatakan dalam sebuah rencana ASEAN
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.