Jakarta - Will Smith berhasil memenangkan Piala Oscar 2022 sebagai Aktor Terbaik untuk perannya dalam King Richard. Namun, popularitasnya kini menurun drastis alias anjlok setelah pertengkarannya dengan komedian Chris Rock di Academy Awards ke-94.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Morning Consult, Opini publik Smith turun 30% dari survei tahun 2020 dimana tingkat kesukaan mencapai 80% secara keseluruhan. Sekarang, tingkat kesukaan terhadap Smith menurun jadi 50%, sementara Rock kesukaan terhadap Chris Rock adalah 60%.
Dua pertiga dari mereka yang disurvei juga mengatakan mereka menemukan tindakan Smith tidak pantas, sementara seperempat berpikir sebaliknya, 9% tidak memiliki pendapat.
Selain itu, 49% menyatakan bahwa Smith seharusnya dikeluarkan dari Academy Award, sementara 36% setuju dia tetap tinggal.
Selain menurunkan popularitasnya, insiden di Oscar juga memengaruhi proyek Smith di masa depan, seperti film Netflix mendatangnya Fast and Loose dan Bad Boys 4, yang keduanya telah "dijeda" sejak Oscar.
Insiden itu juga dapat mempengaruhi proyek yang diproduksi melalui perusahaan produksi Smith, Westbrook.
Westbrook didirikan pada tahun 2019 oleh Smith dan Jada Pinkett Smith dan ikut memproduseri King Richard, serta Cobra Kai dari Netflix, Bel-Air Peacock dan talk show Pinkett Smith, Red Table Talk.
Saat tampil di Oscar, Rock membuat lelucon tentang kepala gundul Jada Pinkett Smith, di mana dia berkata,
"Jada, aku mencintaimu, GI Jane 2, tidak sabar untuk melihatnya."
Sebelumnya, Jada telah berbicara di depan umum tentang perjuangannya dengan alopecia, namun Smith tidak terima istrinya dijadikan, bahan lelucon.
Smit lalu berjalan ke atas panggung Oscar dan menampar wajah komedian itu. Bahkan audio acara tersebut sempat disensor karena kata-kata kasr Smith.
Beberapa hari setelah acara, Smitj mengeluarkan permintaan maaf resmi atas tamparan tersebut, yang disebutnya tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan.
Smith telah mengundurkan diri dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences.
"Saya mengkhianati kepercayaan Akademi, Saya merampas nominasi dan pemenang lain dari kesempatan mereka untuk merayakan dan dirayakan untuk pekerjaan luar biasa mereka. Saya patah hati." kata Smith dalam pernyataannya.
"Perubahan membutuhkan waktu, dan saya berkomitmen untuk melakukan pekerjaan untuk memastikan bahwa saya tidak akan pernah lagi membiarkan kekerasan mengambil alih alasan," ujarnya. []
Baca Juga
TV Hong Kong Tidak Menyiarkan Malam Penghargaan Piala Oscar
Infografis: Perjalanan Piala Oscar
Film “The Power of the Dog” Raih 12 Nominasi Oscar
“Lunana: a Yak in the Classroom” Nomine Pertama Oscar bagi Bhutan
