Polri dan Bawaslu Akan Turunkan Spanduk Provokatif

Polri dan Bawaslu akan menurunkan spanduk bernada provokatif yang menyatakan menolak menshalatkan jenazah muslim yang mendukung Basuki T Purnama.
Petugas Satpol PP Cengkareng menurunkan spanduk yang dianggap provokatif, di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (15/3). Puluhan spanduk ditertibkan karena telah meresahkan masyarakat, terutama jelang Pilkada putaran kedua saat ini. (Foto: Ant/Lucky R)

Jakarta, (Tagar 16/3/2017) - Polri berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu untuk menurunkan sejumlah spanduk bernada provokatif yang menyatakan menolak menshalatkan jenazah muslim yang mendukung Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami kerja sama dengan Bawaslu karena sekarang masih masa Pilkada. Petugas akan menurunkan dan menyita seluruh spanduk yang berpotensi memecah belah, menganggu Pilkada," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis (16/3).

Pihaknya pun mengimbau masyarakat agar tidak memanfaatkan situasi dengan memasang spanduk provokatif yang menimbulkan permusuhan.

"Kita utamakan pencegahan. Hindari provokasi, jangan ada permusuhan di tengah masyarakat," katanya.

Sejumlah spanduk bertuliskan "Menolak Menshalatkan jenazah Bagi Pembela Penista Agama" terpasang di beberapa mesjid di Jakarta. Sementara Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pemasangan spanduk yang mengimbau warga tidak menyalatkan jenazah warga Muslim tertentu memicu perpecahan dalam masyarakat.

"Spanduk-spanduk di sejumlah rumah ibadah kita, tidak menyalatkan jenazah tertentu meski sesama Muslim, menimbulkan polarisasi tajam di tengah masyarakat," kata Lukman.

Ia mengatakan seharusnya imbauan semacam itu tidak boleh ada karena menyalatkan jenazah hukumnya fardhu kifayah bagi umat Islam. Fardhu kifayah berarti jika tidak ada satupun Muslim di suatu kawasan menyalatkan jenazah warga Muslim maka berdosalah setiap orang Islam di daerah itu. (fet/ant)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.