Polres Gowa Lakukan Trauma Healing Pasca Penganiayaan

Pasca insiden penganiayaan guru oleh orang tua siswa di Gowa, Polres Gowa melakukan trauma healing untuk menghilangkan trauma bagi siswa.
Unit PPA Polres Gowa saat melakukan Trauma Healing kepada siswa-siswi SD Pa\\'bangiang, Gowa pasca insiden kekerasan yang disaksikan puluhan siswa. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Pasca insiden penganiayaan orang tua siswa kepada guru Sekolah Dasar (SD) Negeri Pa'bangiang beberapa hari lalu, menyisahkan trauma mendalam bagi siswa dan siswi yang menyaksikan insiden tersebut.

Hal ini membuat Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa, melakukan Trauma Healing kepada puluhan siswa disalah satu kelas tempat kejadian perkara.

"Kami mengunjungi SD Pa'bangiang ini terkait dengan masalah yang viral di media sosial. Maka melihat dari segi trauma psikis yang diderita anak-anak yang kami lihat secara faktual di media massa kami lakukan Trauma Healing," tutur Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Gowa, Aiptu Hasmawati. Jumat 6 September 2019.

Trauma Healing yang dilakukan ini bertujuan untuk menetralisir keadaan maupun trauma psikis pada anak.

"Maka sebagai wujud perhatian kami kepada anak didik, kami bersama polwan-polwan PPA dan Satuan Binmas melakukan giat Trauma Healing yang bertujuan untuk menetralisir keadaan maupun memulihkan trauma psikis anak," jelas Aiptu Hasmawati.

"Dari yang kemarinnya bersedih atas insiden tersebut kita merubah moodnya menjadi bahagia dan bergembira. Dan Alhamdulillah responnya sangat antusias dari anak-anak kita. Sangat bergembira dan bahkan mereka menginginkan kami untuk datang kembali," imbuhnya.

Pihaknya berharap trauma healing juga bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain. Dan dengan adanya giat ini, anak-anak bisa kembali pulih dan mengembalikan kepercayaan dirinya, dapat kembali konsentrasi dalam belajar, karena games yang diberikan terdapat pesan moril.

Sementara, Kepala SDN Pa' bangiang, Nurjannah mengatakan, insiden ini sangat memperihatinkan. Apalagi kondisi psikis anak- anak cukup terguncang pasca insiden memalukan dunia pendidikan tersebut.

"Mereka tampak sangat sedih melihat gurunya diperlakukan seperti itu, bahkan mereka mengira sang guru akan tidak lagi mengajar di sekolah ini. Anak-anak pun mengharapkan agar ibu Astiah ini tetap disini,"
jelas Nurjannah.

Nurjannah mengaku senang dengan adanya trauma healing yang dilakukan Polres Gowa. Saya sangat berterima kasih atas kedatangan ibu2 smua yang merubah perasaan anak-anak kami yang tadi sedih kini kembali ceria.

Peraturan yang diterapkan SDN Pa'bangiang terkait pelarangan orang tua siswa masuk kedalam sekolah atau  belajar ditetapkan langsung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa dan kemudian diterapkan di masing-masing sekolah yang ada di Kabupaten Gowa.

"Iya peraturan itu memang dari Dinas Pendidikan, dan dikembalikan ke sekolah-sekolah untuk di terapkan," ujar Nurjannah.

SDN Pa'bangiang sendiri akan diberikan Satpol PP oleh Pemerintah Kabupaten Gowa sebagai petugas pengamanan. []

Baca juga:

Berita terkait
Polres Gowa Amankan Pelaku Penganiayaan Guru
Dua pelaku penganiayaan guru di Kabupaten Gowa ditangkap Polres Gowa.
Golkar Pesimistis Usung Kader di Pilkada Gowa
Partai Golkar pesimis mengusung kadernya pada pemilihan bupati Kabupaten Gowa tahun 2020 mendatang.
Orang Tua Siswa di Gowa Aniaya Guru SD
orang tua siswa di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan di laporkan ke polisi karena menganiaya guru di dalam kelas.
0
Rusia Disebut Nyaris Gagal Bayar Obligasi
Rusia berjuang untuk mempertahankan pembayaran obligasi yang beredar sebesar 40 miliar dolar AS sejak invasinya ke Ukraina