Politikus PDIP: Pandemi Covid-19 Bukan Ajang Cari Panggung

Politisi PDIP Rahmad Handoyo mengatakan bahwa di saat pandemi Covid-19 masih berlangsung bukan ajak atau momen untuk mencari panggung.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rahmad Handoyo. (Foto: Tagar/PDIP)

Jakarta - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rahmad Handoyo, menyayangkan masih banyak komentar negatif terhadap pemerintah dari kalangan politisi hingga pengamat terkait penanganan Covid-19. Menurutnya, komentar ini dapat menjadi kontraproduktif di masyarakat

“Pandemi bukan momen cari panggung. Di saat rakyat menderita, di saat seluruh elemen bangsa ini berperang melawan Covid-19, ada saja yang berkomentar seolah-olah pemerintah salah. Komentar seperti ini, kan, kontraproduktif, terjadi pro dan kontra di masyarakat. Ujung-ujungnya, banyak yang lalai menjalankan protokol kesehatan,” kata Rahmad, Jumat, 9 Juli 2021.


Jangan sampai rakyat terkotak-kotak, terbelah hanya karena terjadi perbedaan penanganan bagaimana cara perang melawan Covid-19.


Menurut Rahmad hendaknya politisi, pengamat, epidemiologi, hingga akademisi, jangan menari-nari di saat rakyat menderita, di saat seluruh bangsa perang melawan Covid-19. Ia tak ingin masyarakat menjadi terbelah karena penanganan corona.

“Jangan sampai rakyat terkotak-kotak, terbelah hanya karena terjadi perbedaan penanganan bagaimana cara perang melawan Covid-19,” katanya.

"Jadi ingatlah wahai politisi, ingatlah siapa pun yang mau berkomentar hendaknya berpikirlah dua belas kali, seribu kali apa dampaknya omongan itu. Jadi ayo, jadi politisi yang negarawan, ayo menjadi epidemiologi yang negarawan, ayo menjadi pengamat yang negarawan semua untuk ibu pertiwi,” ujar Rahmad.

Rahmad juga mengatakan, dalam negara demokrasi maju di mana pun perbedaan pendapat itu penting, oposisi itu penting di dalam pembangunan bangsa. Hanya saja ketika ada perang, ketika musuh negara sudah ada sudah terlihat, tidak ada satu kata yang berbeda.

“Perbedaan pendapat boleh-boleh saja, tapi di saat perang semua harus bersatu padu satu melawan musuh. Itu baru namanya negarawan sejati. Bukan malah mencari-cari celah menyalahkan pemerintah,” ucapnya. 

Menurutnya saat pandemi ini masih berlangsung adalah momentum seluruh pihak untuk berbakti kepada negara dengan membantu melawan pandemi Covid-19.

“Inilah momentum kita menjadi seorang negarawan untuk mendarma baktikan tenaga dan pikiran kita untuk ibu pertiwi perang melawan Covid-19. Pandemi ini bukan momentum untuk berkomentar yang tidak-tidak dan saling menyalahkan. Saat ini waktunya untuk bersatu,” ujarnya. []

Berita terkait
Ujang Komarudin: PDIP Tunjukkan Hubungan Baik dengan PKC
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan PDIP ingin tunjukan hubungan baik dengan Partai Komunis China.
PDIP: Ucapan HUT Megawati Ekspresi Persahabatan untuk PKT
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengkonfirmasi kebenaran video Megawati mengucapkan selamat ulang tahun Partai Komunis Tiongkok (PKT).
Pakar: PDIP Salah Langkah Bakal Jadi Musuh Bersama di 2024
Pakar Politik dan hukum Universitas Nasional Saiful Anam, melihat adanya dinamika internal yang terjadi di PDIP jelang Pilpres 2024.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.