Polisi Akui Bersalah Tak Segera Bekuk Pelaku Penembakan di Texas

Polisi yang menanggapi peristiwa penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvade membuat keputusan untuk tidak segara memasuki ruang kelas
Seorang pria mencium salib Layla Salazar di luar Sekolah Dasar Robb untuk menghormati para korban yang tewas dalam penembakan di sekolah minggu ini di Uvalde, Texas, 28 Mei 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Uvalde, Texas, AS – Direktur Departemen Keamanan Publik Texas, Amerika Serikat (AS), Steven McCraw, mengatakan pada Jumat, 27 Mei 2022, bahwa polisi yang menanggapi peristiwa penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvade, Texas, AS, membuat keputusan untuk tidak segara memasuki ruang kelas tempat penembak berada. Keputusan tersebut dibuat karena mereka yakin para siswa tidak lagi dalam keadaan bahaya.

McCraw mengatakan komandan insiden di lokasi penembakan sekolah yang terjadi pada Selasa, 24 Mei 2022, itu menilai tidak ada lagi penembak aktif atau ancaman terhadap anak-anak. Ia mengira situasi telah beralih ke penyanderaan sambil ia menunggu tim taktis tiba.

McGraw mengidentifikasi komandan tersebut adalah Pete Arredondo, kepala polisi Distrik Sekolah Konsolidasi Uvalde.

petugas keamanan di sd robbPetugas penegak hukum berdiri di luar Robb Elementary School setelah penembakan fatal pada 24 Mei 2022 di Uvalde, Texas. (Foto: voaindonesia.com/AP)

McGraw mengatakan kepada wartawan, dengan melihat ke belakang, "itu adalah keputusan yang salah" untuk menunggu dalam menghadapi si penembak.

Polisi Uvalde mendapat kecaman tajam dari orang tua dan warga di tempat kejadian pada Selasa, 24 Mei 2022, atas keterlambatan mereka dalam menghadapi penembak, Salvador Ramos, 18 tahun. Ramos memasuki sekolah tersebut melalui pintu yang tidak terkunci dan menembak mati 19 siswa dan dua guru.

Para pejabat mengatakan Ramos, seorang remaja putus sekolah menengah, berada di sekolah itu selama 40 menit hingga satu jam sebelum polisi menyerbu ruang kelas empat tempat pembunuhan terjadi.

Gubernur Texas, Gregg Abbott Abbott, yang awalnya memuji tanggapan polisi, mengatakan pada Jumat, 27 Mei 2022, bahwa dia sangat marah mengetahui bahwa dia telah diberikan informasi yang tidak akurat. Dia menyerukan agar tindakan polisi diselidiki secara "menyeluruh.”

McGraw mengatakan sebanyak 19 petugas polisi tiba di tempat kejadian dan berada di lorong sekolah, tetapi komandan insiden merasa tim taktis dibutuhkan untuk melakukan operasi polisi yang dianggap perlu.

Petugas taktis Patroli Perbatasan AS akhirnya tiba, bersama dengan petugas dan peralatan lainnya, termasuk perisai balistik. Mereka memasuki ruang kelas tempat Ramos berada yang akhirnya tewas ditembak aparat.

McGraw mengatakan berdasarkan suara yang direkam pada kamera keamanan dan selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian, Ramos menembakkan lebih dari 100 peluru selama insiden tersebut. (ah)/voaindonesia.com/VOA. []

14 Siswa dan 1 Guru Tewas pada Penembakan di SD di Texas

Respons Pemimpin Dunia Atas Penembakan Murid dan Guru SD di Texas

Terjadi Lagi Penembakan Massal di Texas 13 Luka-luka

10 Potret Kasus Penembakan Massal di Amerika Serikat

Berita terkait
14 Siswa dan 1 Guru Tewas pada Penembakan di SD di Texas
Sedikitnya 14 siswa dan seorang guru tewas dalam penembakan di SD di Uvalde, sekitar 135 kilometer sebelah barat Kota San Antonio, 24 Mei 2022
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara