Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok membeberkan sejumlah fakta kinerja manajemen dan kecurangan di tubuh Pertamina. Selain mendukung, banyak juga yang berasumsi ocehan pedas Ahok membuka borok Pertamina itu bagian dari pencitraan.
Berikan prestasi kerja dengan cara membenahi. Jangan justru yang tidak bisa kita lakukan, kita umbar ke publik.
"Kalau itu bukan pencitraan, harus ada solusi. Pertamina bermasalah besar, saya sudah melakukan a,b,c,d,e, itu baru kerja. Tapi kalau cuma membicarakan kebobrokan saja dan tidak melakukan apapun untuk Pertamina, trus apa dong?," kata Ketua DPP Partai Nasdem Non Aktif, Irma Suryani Chaniago saat diwawancarai Tagar TV, Selasa, 16 September 2020.
Seperti diketahui, pernyataan tentang persoalan Pertamina dibongkar Ahok dalam unggahan videoa di saluran YouTube POIN. Ahok juga menyebut ada direksi yang kerap melakukan lobi kepada menteri tertentu demi memuluskan jalan memajukan orang titipannya di jajaran pimpinan BUMN tersebut.
Irma mangatakan, jika benar persoalan itu rumit dan terjadi di tubuh Pertamina, Ahok sebagai Komisaris Utama harus mencarikan solusinya dengan cara mengurai benang kusutnya satu-persatu.
"Berikan prestasi kerja dengan cara membenahi. Jangan justru yang tidak bisa kita lakukan, kita umbar ke publik," katanya.
Menurut Irma, Ahok selalu membebani Presiden dengan komentar-komentar yang tidak penting. Polemik itu juga pernah terjadi ketika Pilkada DKI beberapa waktu lalu.
"Saya selalu mengingatkan Pak Basuki Tjahaja Purnama, kasihan Presiden melangkah tujuh langkah atau 3 langkah. Sedangkan pembantu Presiden tidak bisa secepat langkah presiden. Itu yang bikin saya kasihan dengan Presiden," katanya.
Dia berharap, Ahok bisa berkaca dengan kemampuan dirinya. Sehingga tidak melulu menyalahkan orang lain dan membebani Presiden dalam bekerja. []
Tonton video lengkap Tagar TV komentar Irma Suryani Chaniago tentang kisruh Ahok di Pertamina: