Polda Papua Tangkap DPO Jaringan Pencari Senjata KKB Intan Jaya

Polda Papua menangkap satu DPO bernama Daftali Tipagau. Daftalia diketahui merupakan pencari senjata api dan amunisi untuk KKB Intan Jaya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal. (Foto: Tagar/Paul Manahara Tambunan)

Papua - Polda Papua menangkap satu DPO bernama Daftali Tipagau, yang merupakan anggota KNPB Intan Jaya sekaligus jaringan pencari senjata api dan amunisi untuk KKB Intan Jaya.

Peran Daftali Tipagau, yakni melakukan transaksi pembelian amunisi bersama dengan Paulus Tebay di Kabupaten Nabire.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal   mengatakan, penangkapan dilakukan berdasarkan perkara kasus transaksi amunisi.

"Peran Daftali Tipagau, yakni melakukan transaksi pembelian amunisi bersama dengan Paulus Tebay di Kabupaten Nabire,"ujar Ahmad, Selasa 16 Februari 2021.

Dia menuturkan, Paulus Tebay terlebih dulu diamankan bersama barang bukti, berupa amunisi cal 9 mm sebanyak 20 butir dan uang tunai.

Sedangkan satu DPO berinisial NT berhasil melarikan diri menggunakan sepeda motor matic warna hitam.

"Saat dilakukan penangkapan, NT berhasil melarikan diri menggunakan sepeda motor matic,"tuturnya. 

NT diketahui aktif dalam organisasi KNPB dengan jabatan sekretaris umum KNPB wilayah Kabupaten Intan Jaya. []

Berita terkait
KKB Nantang TNI-Polri Perang Terbuka, Ini Kata Wakapolda Papua
Kelompok kriminal bersenjata di Papua menantang TNI-Polri untuk perang secara terbuka. Mereka juga menembak mati satu warga sipil.
Kapolri dan Panglima TNI Bahas Operasi Poso dan Papua
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Tiga hal yang dibahas yakni Poso, Papua dan penanganan bencana.
PKS Desak Pemerintah Serius Atasi Permasalahan KKB di Papua
Sukamta meminta pemerintah serius menangani gangguan keamanan dan ketertiban di Papua yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.