PM Singapura Lee Hsien Loong Akan Mundur Bulan Mei 2024

Jika ini terealisasi, Wong akan menjadi orang kedua yang bukan anggota keluarga Lee yang memimpin negara kaya tersebut
PM Singapura, Lee Hsien Loong, berbicara dalam konferensi pers selama kunjungannya di Parlemen Afrika Selatan di Cape Town pada 16 Mei 2023. (Photo: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id, Singapura – Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, akan mengundurkan diri bulan Mei 2024 dan wakilnya Lawrence Wong akan mengambil alih jabatan tersebut. Jika ini terealisasi, Wong akan menjadi orang kedua yang bukan anggota keluarga Lee yang memimpin negara kaya tersebut.

“Saya akan melepaskan peran saya sebagai Perdana Menteri pada 15 Mei 2024 dan Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong akan dilantik sebagai Perdana Menteri berikutnya pada hari yang sama,” kata Lee melalui media sosial, Senin (15/4/2024).

"Saya meminta seluruh warga Singapura untuk memberikan dukungan penuh kepada Lawrence dan timnya, dan bekerja sama dengan mereka untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Singapura."

Wong, yang juga menjabat Menteri Keuangan, tampaknya sudah dipersiapkan sebagai pengganti Lee pada tahun 2022 dari generasi baru anggota parlemen Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa tanpa interupsi sejak kemerdekaan pada tahun 1965.

PM Lee jabat tangan Menkeu SingapuraPM Singapura, Lee Hsien Loong, berjabat tangan dengan Menkeu Lawrence Wong selama konferensi pers di Istana, Singapura pada 16 April 2022. (voaindonesia.com/SPH Media/The Straits Times/Lim Yaohui via REUTERS)

"Saya menerima tanggung jawab ini dengan kerendahan hati dan rasa tanggung jawab yang mendalam. Saya berjanji memberikan segalanya dalam upaya ini," kata Wong melalui media sosial.

Ekonom berusia 51 tahun dan lulusan AS ini secara luas dipandang sebagai orang yang paham media sosial dan secara efektif menangani krisis COVID-19 ketika ia mengawasi gugus tugas pandemi pemerintah.

Negara kota ini adalah salah satu negara pertama di Asia yang dengan cepat kembali bangkit ketika pandemi mereda pada tahun 2022, dengan bisnis dan pariwisata yang meningkat.

Mustafa Izzuddin, seorang analis politik di perusahaan konsultan Solaris Strategies Singapura, mengatakan Wong sudah terkenal di Asia Tenggara dan dua kekuatan besar yang paling penting bagi negara kota tersebut, China dan Amerika Serikat.

“Saya pikir dia membawa gaya kepemimpinan yang lebih selaras dengan generasi yang berbeda. Saya pikir prinsip inti Singapura akan tetap ada karena ini adalah sistem yang telah berjalan selama bertahun-tahun,” katanya. “Tetapi menurut saya gayanya mungkin sedikit berbeda karena dia berasal dari generasi yang berbeda.”

Ayah Perdana Menteri Lee, Lee Kuan Yew, adalah perdana menteri pertama Singapura ketika Singapura menjadi negara berdaulat setelah persatuan singkat yang gagal dengan Malaysia.

Pada tahun 1990, Lee yang lebih tua menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, mantan eksekutif pelayaran Goh Chok Tong, yang pada awalnya dianggap sebagai "penghangat kursi" bagi putra sang kepala keluarga.

Namun Goh bertahan selama 14 tahun sebelum Lee yang lebih muda mengambil alih pada tahun 2004.

Pemilihan umum harus diadakan pada bulan November 2025 tetapi ada spekulasi bahwa pemilihan umum akan diadakan tahun ini.

Pada pemilu sebelumnya pada tahun 2020, pihak oposisi menunjukkan kinerja terkuatnya sejak kemerdekaan namun nyaris tidak memberikan pengaruh di parlemen karena 83 dari 93 kursi dimenangkan oleh PAP.

Citra PAP yang bersih baru-baru ini ternoda oleh skandal yang mengakibatkan dua anggota parlemen mengundurkan diri dan seorang menteri didakwa melakukan korupsi.

Partai Pekerja, partai oposisi utama Singapura, juga dilanda skandal dengan dua anggotanya mengundurkan diri dan pemimpinnya didakwa memberikan kesaksian palsu di hadapan sebuah komisi parlemen. (ab/uh)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Wakil PM Singapura Lawrence Wong Akan Pimpin Partai PAP sebelum Pemilu
Potensi Lawrence Wong untuk menjadi perdana menteri Singapura berikutnya sangat besar