TAGAR.id - Perdana Menteri (PM) Papua Nugini, James Marape, Selasa (5/12-2023) mengatakan ia akan menandatangani pakta keamanan bilateral dengan Australia dalam kunjungannya pekan ini.
PM Marape mengatakan perjanjian yang akan ditandatangani dengan rekannya dari Australia, PM Anthony Albanese, pada hari Kamis (7/12-2023) akan melibatkan polisi Australia yang bekerja di bawah komando Komisaris Polisi Papua Nugini David Manning.
“Pengaturan keamanan ini demi kepentingan terbaik Papua Nugini dan juga untuk Australia dan kepentingan keamanan regionalnya,” kata Marape dalam sebuah pernyataan.
“Kabinet akan sepenuhnya mendukung rincian yang lebih baik sebelum Perdana Menteri Albanese dan saya menandatanganinya,” tambah Marape.
Kantor Albanese tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Selasa.
Perjanjian keamanan antara Australia dan tetangga terdekatnya tersebut, yang secara strategis penting dalam perjuangan mitra-mitra AS melawan pengaruh regional China, sebelumnya akan ditandatangani pada bulan Juni lalu.
Namun setelah perjanjian keamanan yang ditandatangani Papua Nugini dengan Amerika Serikat memicu protes mahasiswa pada bulan Mei di kota terbesar kedua di negara kepulauan Pasifik Selatan, Lae, Marape mengumumkan bahwa perjanjian dengan Australia ditunda.
Wakil Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp. (ABC) bahwa perjanjian terbaru ini bertujuan untuk membangun kemampuan militer dan polisi di negara berkembang tersebut. (ab/uh)/Associated Press/voaindoesia.com. []