PM Malaysia Anwar Ibrahim Bahas Investasi Tesla dan Starlink dengan Elon Musk

Malaysia awal tahun ini telah menyetujui aplikasi produsen kendaraan listrik (EV- electric vehicle) Tesla untuk mengimpor EV
Logo Tesla dan siluet Elon Musk terlihat dalam sebuah ilustrasi, 19 Desember 2022. (Foto: voaindonesia.com/REUTERS/Dado Ruvic)

TAGAR.id, Kuala Lumpur, Malaysia - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan pada Jumat, 14 Juli 2023, bahwa dia mengadakan pembicaraan dengan miliarder Elon Musk untuk membahas lebih detil mengenai rencana produsen mobil Tesla itu dan layanan komunikasi satelit SpaceX untuk berinvestasi di negari jiran tersebut.

“Saya menyambut baik minat dan keputusan perusahaan untuk berinvestasi di Malaysia, serta kesediaan Elon Musk untuk datang ke Malaysia,” kata Anwar dalam keterangannya.

PM) Malaysia Anwar Ibrahim konpres di putrajayaPerdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam konferensi pers di kantor perdana menteri di Putrajaya, Malaysia, Jumat, 2 Desember 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP/Vivian Loo)

Malaysia awal tahun ini telah menyetujui aplikasi produsen kendaraan listrik (EV- electric vehicle) Tesla untuk mengimpor EV yang dijalankan dengan baterai ke Malaysia. Kementerian perdagangan mengatakan Tesla akan membuka kantor, showroom, dan pusat layanan di negara Asia Tenggara itu dan membangun jaringan stasiun pengisian daya untuk mobilnya.

PM Anwar mengatakan, Tesla akan mulai beroperasi di Malaysia pada tahun 2023 ini.

“Keduanya juga membahas Starlink, layanan komunikasi satelit yang dimulai oleh Musk dan dioperasikan oleh perusahaannya SpaceX,” kata Anwar. (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Elon Musk Sebut Tesla Tak Kebal Terhadap Ekonomi yang Sulit
Namun, pada Selasa, 16 Mei 2023, Musk mengatakan banyak orang tidak tahu tentang fitur Tesla dan bahwa harganya terjangkau
0
Menlu AS Antony Blinken Sebut Rezim Militer Myanmar Harus Hentikan Kekerasan
Myanmar dilanda kekerasan mematikan sejak kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi lebih dari dua tahun lalu