PM Anthony Albanese Ingin Rilis Dokumen Kabinet Soal Keputusan Australia Bergabung dalam Perang Irak

Albanese mengatakan rakyat Australia berhak tahu mengapa negara mereka terjun ke perang tersebut
PM Australia, Anthony Albanese, di Sydney, 20 Desember 2023. Ia memerintahkan penyelidikan mengenai mengapa dokumen Kabinet berkenaan dengan bergabungnya Australia dalam invasi Irak 2003 masih menjadi dokumen rahasia. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Sydney, Australia – Perdana Menter (PM) Australia, Anthony Albanese, telah memerintahkan penyelidikan mengenai mengapa dokumen Kabinet yang telah berusia 20 tahun yang berkenaan dengan bergabungnya Australia dalam invasi Irak 2003 masih menjadi dokumen rahasia.

Albanese mengatakan rakyat Australia berhak tahu mengapa negara mereka terjun ke perang tersebut.

PM Albanese mengatakan kepada para wartawan di Sydney pada Rabu (3/1/2024) bahwa suatu peninjauan independen akan menyimpulkan mengapa 78 dokumen Kabinet tidak diserahkan ke Arsip Nasional Australia di bawah pemerintahan mantan PM Scott Morrison pada tahun 2020.

"Tidak ada alasan mengapa dokumen-dokumen ini, kecuali jika membuat orang-orang dalam bahaya, tidak boleh dirilis secara transparan,” katanya. “Kami telah meminta agar ini dilakukan, dan jika ini tidak terjadi, kami akan melihat apakah Pemerintah perlu mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan ada transparansi di sini,” lanjut Albanese.

Australia mengirimkan 2.000 tentara untuk mendukung pasukan AS dan Inggris dalam invasi Irak tahun 2003. Albanese sebelumnya mengatakan bahwa sebagian alasan yang dikemukakan sehingga Australia terjun dalam perang tersebut tidak benar, dalam kaitannya dengan senjata pemusnah massal yang diduga dimiliki Irak ketika itu. (uh/ka)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Mengenang 40 Tahun Perang Iran vs Irak
Perang Iran-Irak jadi salah satu konflik militer terkelam di Timur Tengah, yang berlangsung delapan tahun menewaskan ratusan ribu orang