Plester Pembalut Luka yang Dilengkapi Sensor Pintar Temuan Ilmuwan Polandai

Disebut SmartHEAL, plester itu dapat memantau kondisi luka kronis dan mendeteksi infeksi tanpa harus melepasnya
SmartHEAL. (Foto: voaindonesia.com/IG/jamesdysonfoundation)

TAGAR.id, Jakarta - Plester pembalut luka yang dilengkapi sensor pintar memenangi penghargaan bergengsi James Dyson Award International tahun 2022 ini.

Plester itu dikembangkan tiga ilmuwan Polandia. Disebut SmartHEAL, plester itu dapat memantau kondisi luka kronis dan mendeteksi infeksi tanpa harus melepasnya.

Tomasz Raczynski adalah satu dari tiga mahasiswa tingkat doktoral di Universitas Teknologi Warsawa yang menemukan SmartHEAL.

"Setiap kali Anda melepas plester, Anda memperkenalkan patogen baru, Anda berisiko terkena infeksi, Anda mengganggu jaringan, memperlambat proses penyembuhan dan yang paling penting, sangat tidak nyaman bagi pasien. Ini menyakitkan. Jadi dengan SmartHEAL Anda bisa memeriksa kondisi di balik balutan tanpa melepasnya,” jelasnya.

SmartHEAL memberi dokter dan pasien data kunci, yakni tingkat pH luka yang dapat memberi tahu mereka bagaimana tingkat penyembuhan luka.

Tim tersebut mengatakan bahwa mereka sebelumnya mendengar tentang hubungan antara pH luka dan proses penyembuhan dan menyadari bahwa mereka dapat memecahkan masalah yang menurut Pusat Informasi Bioteknologi Nasional memengaruhi sekitar dua persen orang di negara-negara maju.

jdaIlustrasi – (Foto: voaindonesia.com)

Dominik Baraniecki, mahasiswa lain yang terlibat dalam pengembangan SmartHEAL, mengungkapkan, “Penemuan kami didasarkan pada sensor pH yang terintegrasi di dalam plester dan sensor pH ini memungkinkan kami untuk memeriksa keadaan luka kronis dan memberi tahu pengguna apakah ia harus mengganti balutan atau mempertahankan balutan pada luka.”

Setiap plester memiliki monitor pH elektronik yang tersemat pada kain dan antena RFID yang dapat berkomunikasi dengan ponsel atau tablet yang diletakkan di dekatnya. Dokter kemudian dapat mengevaluasi luka itu.

Tim ilmuwan itu mengatakan mereka telah berhasil mengembangkan sistem yang memungkinkan produksi massal plester tersebut dengan biaya sangat rendah. Piotr Walter, salah satu dari anggota tim itu mengatakan, "Bagian terbaik dari semua itu adalah, bahkan dengan prototipe kami, kami menggunakan teknologi manufaktur yang sama yang digunakan dalam industri tekstil untuk produksi massal."

Kesalahan paling umum dalam penyembuhan luka adalah terlalu sering mengganti plester, yang dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, kata tim tersebut.

Tidak seperti luka yang sembuh dengan kecepatan normal, luka kronis perlu selalu ditutup sehingga sulit untuk dievaluasi tanpa harus mengganggunya. SmartHEAL menjawab persoalan itu.

Tim ilmuwan Polandia ini mengatakan mereka berencana untuk menggunakan hadiah uang 35.000 dolar AS (setara dengan Rp 547.449.000) untuk memulai uji klinis dan berharap untuk menyelesaikan proses sertifikasi tepat waktu untuk mulai menjual plester SmartHEAL pada tahun 2025. (ab/uh)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Empat Jenis Vitamin Terbaik untuk Kesehatan Kulit
Mengutip informasi dari laman Healthline, berikut Tagar rangkumkan 4 vitamin terbaik untuk kulit.