Pilgub Sebentar Lagi, di Jatim Partai Pendukung Belum Solid

"Jika melihat di sejumlah survei, Di kubu Khofifah, Golkar dan Demokrat sebagai motor utama, belum solid betul. Demikian pula di kubu Gus Ipul," kata Romy.
Jelang Pilgub, di Jawa Timur soliditas partai pendukung kedua calon masih belum solid. (ilustrasi)

Surabaya (Tagar 31/5/2018) - Masa kampanye Pemilihan Gubernur Jatim tinggal menghitung hari. Namun, partai pendukung para calon dinilai masih belum solid, padahal soliditas mereka merupakan salah satu kunci kemenangan.

Pengamat Politik dan Kebijakan Universitas Brawijaya, Dr.rer.pol Romy Hermawan mengatakan belum solidnya partai pendukung ini terlihat dari hasil survei oleh sejumlah lembaga survei.

"Jika melihat di sejumlah survei, soliditas partai pendukung belum sepenuhnya menggumpal kuat, baik di kubu Khofifah maupun Gus Ipul. Di kubu Khofifah, Golkar dan Demokrat sebagai motor utama, belum solid betul. Demikian pula di kubu Gus Ipul, PKB dan PDIP misalnya, juga belum solid 100 persen," kata Romy.

Maka, tandasnya, untuk mencapai kemenangan pasangan yang mereka usung, Partai politik para pendukung harus benar benar bisa memanfaatkan waktu yang tersisa untuk menggalang soliditas dan dukungan massa. Terlebih lagi, dari hasil survei juga diketahui selisih jumlah dukungan sangat tipis, bahkan dibawah margin error yang ditetapkan lembaga survei tersebut.

Dia menandaskan pertarungan Pilgub Jatim akan berlangsung panas seperti Pilgub 2008 dan 2013 lalu. Pencalonan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno dipredikasi bakal menjadi pertarungan sengit.

"Rivalitas Khofifah dan Gus Ipul memang sudah pada posisi mengkristal. Pemilihnya sudah terbelah. Istilahnya, sampai mati pilih Khofifah, dan di pihak lain, sampai mati pilih Gus Ipul," ujar Romy di Kota Surabaya, Kamis (31/5).

Doktor Ilmu Politik lulusan Universitas Potsdam, Jerman tersebut mencermati hasil beberapa lembaga survei yang menggambarkan pertarungan Pilgub Jatim sangat ketat. Selisih keterpilihan di antara dua kandidat sangat tipis, bahkan di bawah angka sampling error survei (3,46 persen).

Dengan demikian, sambung Romy, memang sampai saat ini tingkat elektabilitas keduanya belum ada yang bisa dibilang saling mengungguli. Demikian juga survei-survei lain juga menggambarkan ketatnya rivalitas Gus Ipul dan Khofifah.

"Pertarungan Pilgub Jatim ini bakal berlangsung sampai hari H, kita sulit menebak siapa pemenangnya. Penentu kemenangan adalah kejituan meramu strategi lapangan dalam waktu tersisa yang tak sampai sebulan ini," kata Romy. (lut)



Berita terkait