Pil KB, Antara Mitos dan Fakta

Ada yang bilang pil KB bikin gendut, jerawatan, kanker, rahim kering, benarkah? Pil KB antara mitos dan fakta.
Ilustrasi. (Foto: Hello Sehat)

Jakarta, (Tagar 25/9/2018) - Ada yang bilang pil KB bikin gendut, jerawatan, bahkan kanker, bahkan rahim kering hingga tidak akan bisa punya anak lagi. Ternyata semua itu hanya mitos. 

Hal itu diungkapkan pakar obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kusuma Pradja Semarang Dokter Muhammad Irsam, SpOG (K) dilansir Antara.

Irsam menyebutkan bahwa tidak benar anggapan mengonsumsi pil KB bikin gendut dan lain-lain disebut di atas.

"Gendut atau tidak itu tergantung orangnya. Kegemukan itu lebih karena pola makan yang tidak terkendali," ujarnya.

Irsam menjelaskan selama ini banyak mitos berkembang di masyarakat mengenai pil KB yang tidak sepenuhnya benar, seperti menyebabkan gemuk.

"Memang, pil KB mengandung estrogen. Hormon estrogen yang terlampau banyak memang menyebabkan retensi cairan di tubuh, cairan tidak keluar, sehingga ada kecenderungan kenaikan berat badan," katanya.

Meski demikian, kata dia, jika mengonsumsi pil KB diimbangi dengan pola makan yang wajar sebenarnya tidak akan sampai menyebabkan kegemukan, apalagi sekarang sudah ada pil KB terbaru dengan drospirenone.

Selain membikin gemuk, diakuinya, masih banyak lagi mitos mengenai pil KB di masyarakat yang keliru, termasuk menyebabkan jerawat, kanker, hingga menyebabkan rahim kering atau susah memiliki anak lagi.

"Faktanya, pil KB justru menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium, serta reversibel yang paling cepat jika ingin memiliki anak lagi. Jika berencana memiliki anak lagi, hentikan saja konsumsi," katanya.

Pil KB, kata dia, merupakan salah satu bentuk kontrasepsi hormonal, selain KB suntik, susuk, sementara kontrasepsi nonhormonal, di antaranya intrauterine device (IUD) atau sering disebut KB spiral dan kondom.

Sebenarnya, kata Irsam, masih ada lagi jenis kontrasepsi lainnya, seperti kontrasepsi alami, yakni sistem kalender atau panjang berkala, menyusui, hingga "coitus interuptus" atau senggama terputus.

Ia mengatakan kontrasepsi yang permanen adalah lewat medis operasi wanita (MOW) atau medis operasi pria (MOP) yang disebut juga kontrasepsi mantap yang sekarang ini juga sudah dipilih banyak pasangan.

"Hanya saja, lebih banyak perempuan yang melakukan dengan MOW, sementara laki-laki lebih sedikit. Kemungkinan pengaruh budaya patrilineal hingga mitos keliru bahwa laki-laki tidak bisa lagi berhubungan, dan sebagainya," katanya. []

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu