Physical Distancing Ganggu Kinerja Ekspor Indonesia

Nilai ekspor dan impor Indonesia mengalami penurunan sejak negara tujuan ekspor maupun negara asal impor menerapkan physical distancing.
Sejumlah pekerja memakai masker dan menjaga jarak (physical distancing) saat memproduksi furnitur interior perhotelan di pabrik furnitur PT Saniharto Enggalhardjo di Demak, Jawa Tengah, Sabtu, 30 Mei 2020. (Foto: Antara/Aji Styawan/hp)

Jakarta - Nilai ekspor dan impor Indonesia mengalami penurunan sejak negara tujuan ekspor maupun negara asal impor menerapkan physical distancing yang menyebabkan pembatasan pergerakan barang, di tengah pandemi Covid-19.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor Indonesia Mei 2020 sebesar 10,53 miliar dolar Amerika Serikat. Nilai tersebut menurun 13,40 persen dibanding ekspor April 2020 dan menurun 28,95 persen dibanding Mei 2019 (year on year/yoy).

Untuk ekspor nonmigas Mei 2020 Indonesia memperoleh 9,88 miliar dolar AS. Nilai tersebut turun 14,81 persen dibanding April 2020 dan turun 27,81 persen dibanding Mei 2019.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2020 mencapai 64,46 miliar dolar As atau menurun 5,96 persen dibanding periode yang sama 2019. Sedangkan espor nonmigas yang mencapai 60,97 miliar menurun 3,50 persen di periode yang sama.

BPS merinci nilai ekspor nonmigas Mei 2020 terbesar, yaitu ke Tiongkok sebesar 2,21 miliar dolar AS, disusul ekspor ke Amerika Serikat sebesar 1,09 miliar dolar AS, dan ke Jepang sebesar 0,83 miliar dolar AS.

Jika dihitung, kontribusi ekspor ke tiga negara mencapai 41,82 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa di 27 negara sebesar 0,89 miliar dolar AS.

Menurut data BPS, nilai impor Indonesia Mei 2020 mencapai 8,44 miliar dolar AS atau turun 32,65 persen dibanding April 2020 dan turun 42,20 persen dibanding Mei 2019.

Nilai impor nonmigas Mei 2020 sebesar 7,78 miliar dolar AS. Angka itu turun 33,36 persen dibanding April 2020 dan turun 37,34 persen ketimbang Mei 2019.

Impor migas Mei 2020 mencapai 0,66 miliar dolar AS atau turun 23,04 persen dibanding April 2020 dan turun 69,87 persen dibandingkan Mei 2019.


Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2020 di antaranya Tiongkok dengan nilai1 4,99 miliar dolar AS (28,13 persen), Jepang dengan nilai 5,35 miliar dolar AS (10,04 persn), dan Singapura dengan nilai 3,51 miliar dolar AS (6,59 persn).

Impor nonmigas dari ASEAN sebesar 10.555,7 juta dolar AS(19,81 persen) dan dari Uni Eropa sebesar 4.122,1 juta dolar AS (7,73 persen).

Nilai impor seluruh golongan penggunaan selama Januari–Mei 2020 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal masingmasing 10,32 persen, 15,28 persen, dan 19,75 persen. []

Berita terkait
Physical Distancing, KPU Kediri Tambah 701 TPS
Penambahan TPS oleh KPU Kediri dikarenakan untuk menyesuaikan dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 yang disusun oleh pemerintah
Dokter Reisa: Physical Distancing Langkah Terbaik
Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan protokol jaga jarak atau physical distancing menurunkan risiko penularan Covid-19 hingga 85 persen.
Ayo, Peluang Ekspor ke Jepang Terbuka Lebar Bagi UKM
Aktivitas ekonomi yang mulai pulih di Japang membuat negara tersebut meningkatkan permintaan barang dari berbagai negara
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.