Pesawat Rimbun Air Jatuh di Papua, 4 Jenazah Dievakuasi

Basarnas dan TNI-Polri berhasil mengevakuasi empat jenazah penumpang dan awak pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter PK-CDC.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal saat merilis foto penumpang Rimbun Air yang jatuh di Timika, Rabu 25 September 2019. (Foto: Tagar/Paul Tambunan)

Jayapura - Tim gabungan Basarnas dan TNI-Polri berhasil mengevakuasi empat jenazah penumpang dan awak pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter PK-CDC yang jatuh di Pegunungan Distrik Hoya, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu 25 September 2019.

Ke empat korban yakni Kapten Dasep Sobirin sebagai pilot, Yudha Tutuco selaku kopilot, Ujang sebagai teknisi, dan Bharada Hadi Utomo dari Satuan Brimob Polri yang ikut menumpang dalam pesawat. Jenazah mereka ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal kepada sejumlah wartawan di Kota Jayapura, mengatakan empat jenazah korban pesawat Twin Otter dengan nomor registrasi PK-CDC ditemukan dari daerah pegunungan dengan ketinggian 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut.

"Evakuasi dipimpin langsung oleh Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnomo. Proses evakuasi didahului dengan arahan mengingat medan evakuasi berbahaya," kata Kamal, Rabu sore.

Kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi dan sudah tidak lengkap

Kamal bilang, evakuasi empat kantong jenazah dilakukan menggunakan empat unit helikopter, termasuk Helikopter LSA 315 PK-IWB milik PT Carpediem Aviasi Mandiri dari Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, yang membawa tim evakuasi menuju lokasi melalui Kampung Monotoga.

Sementara, personel Brimob yang mem-back up evakuasi dijemput dua helikopter Bell 3002 dan 3003 milik Polri. Kini, empat kantong jenazah telah dibawa ke RSUD Timika untuk proses autopsi oleh Tim DVI Bid Dokkes Polda Papua dan Tim Identifikasi Satuan Reskrim Polres Mimika.

"Kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi dan sudah tidak lengkap," jelas Kamal.

Dikabarkan sebelumnya, pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter dengan nomor registrasi PK-CDC yang melayani pedalaman Papua hilang kontak saat melakukan penerbangan dari Timika menuju Kabupaten Puncak, pada 18 September 2019 lalu.

Pesawat lepas landas dengan membawa beras bulog milik Pemkab Puncak dengan tiga awak pesawat serta seorang penumpang anggota Polri. Serpihan pesawat ditemukan pada sebuah tebing dengan kemiringan hingga 90 derajat.

Diduga kuat, pesawat menabrak tebing sebelum akhirnya dikabarkan hilang kontak. Pencarian pun sempat terhenti beberapa kali sebelum ditemukan, lantaran kabut tebal dan kondisi cuaca ekstrem. (Paul Tambunan)

Berita terkait
9 Poin Pernyataan GMKI Terkait Insiden Wamena-Jayapura
PP GMKI berduka saat mengetahui insiden kericuhan kembali terjadi di Tanah Papua, yakni Wamena dan Jayapura menelan korban jiwa.
Papua Terbaru, 4 Warga Meninggal Pasca Demo di Jayapura
Bagaimana situasi terkini Papua? Empat warga meninggal dunia setelah demo berimbas kerusuhan di Jayapura.
Lima SPBU di Kota Jayapura Beroperasi
Lima dari delaan SPBU di Kota Jayapura sudah beroperasi normal mulai Sabtu (31/8/2019). Pertamina menjamin ketersediaan BBM di Kota Jayapura
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.