Perusahaan Pertahanan AS dan Taiwan Jajaki Kemungkinan Produksi Senjata

Pertemuan tersebut, yang merupakan acara yang digelar secara reguler dan sempat terhenti karena wabah Covid-19 pada Januari 2020
Ketua DPR AS, Kevin McCarthy (kanan), dan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menyampaikan sejumlah pernyataan kepada wartawan setelah melangsungkan pertemuan di Simi Valley, California, pada 5 April 2023. (Foto: voaindonesi.com/AP/Ringo H. W. Chiu)

TAGAR.id - Kontraktor pertahanan dari Amerika Serikat (AS) dan Taiwan akan melanjutkan pertemuan tatap muka pada bulan Mei 2023untuk membahas kemungkinan memproduksi senjata bersama. Langkah tersebut kemungkinan akan memicu protes dari China. Xiaoshan Xue melaporkannya untuk VOA.

Pertemuan tersebut, yang merupakan acara yang digelar secara reguler dan sempat terhenti karena wabah Covid-19 pada Januari 2020, diselenggarakan di saat krisis di Ukraina berlangsung dan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

Forum Industri Pertahanan Taiwan-AS akan bertemu di Taipei pada 3 Mei mendatang, dengan fokus pada produksi bersama, mengintegrasikan kemampuan industri Taiwan, dan berbagai isu kerja sama pertahanan, menurut Dewan Bisnis Taiwan-AS, atau USTBC.

Rupert Hammond-Chambers, presiden USTBC, mengatakan kepada VOA Siaran Mandarin pada Senin, 17 April 2023, dalam sebuah wawancara telepon bahwa topik dalam agenda termasuk pengiriman senjata pasca pembelian serta penelitian dan pengembangan senjata masa depan. “Tentu saja, kemungkinan bahwa pada suatu saat, senjata Amerika akan diproduksi di pulau itu dengan lisensi,” katanya.

pasukan taiwan latihanIlustrasi - Pasukan Taiwan melakukan latihan peningkatan kesiapsiagaan pertahanan melawan intrusi militer China di kota Kaohsiung (Foto: voaindonesia.com/AP)

Sekitar 25 kontraktor pertahanan AS diperkirakan akan mengirim wakilnya ke Taiwan, menurut USTBC.

Hammond-Chambers mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa Taiwan tertarik pada produksi bersama drone udara, darat dan bawah laut, serta amunisi. Beberapa kontraktor pertahanan Amerika Serikat yang memiliki spesialisasi dalam teknologi drone dijadwalkan akan ikut serta dalam kunjungan ke Taiwan mendatang.

Kedutaan besar China di Washington tidak membalas permintaan komentar yang diajukan VOA Mandarin terkait isu ini. (lt/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Jerman Sebut China Picu Ketegangan dengan Manuver di Taiwan
Pemerintah Jerman menuduh China memicu ketegangan dengan menggelar latihan perang baru-baru ini di sekitar Taiwan