Pertumbuhan Ekonomi Kaltim Alami Perlambatan Triwulan III

Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur kembali mengalami perlambatan pada triwulan III atau akhir tahun 2017.
Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur kembali mengalami perlambatan pada triwulan III atau akhir tahun 2017.(Foto:Ist)

Samarinda, (Tagar 23/12/2017) - Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur kembali mengalami perlambatan pada triwulan III atau akhir tahun 2017.

Kepala Perwakilan BI Kalimantan Timur, Muhamad Nur di Samarinda, Jumat, mengatakan, pada triwulan III 2017 ekonomi Kaltim tumbuh 3,5 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,6 persen.

"Arah pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan III 2017 searah dengan perkiraan sebelumnya dengan capaian yang lebih baik atau bias atas dari proyeksinya," jelasnya.

Namun demikian, perlambatan ekonomi Kaltim tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional yang mengalami peningkatan dari 5,0 persen pada triwulan II 2017 menjadi 5,1 persen.

Ia menilai, perlambatan kinerja lapangan usaha pertambangan menjadi penyebab utama deselerasi ekonomi Kaltim pada triwulan III 2017.

Berdasarkan pangsanya, pertambangan masih mendominasi perekonomian Kaltim triwulan III 2017 sebesar 43,3 persen.

Lebih lanjut, Industri pengolahan menduduki peringkat kedua dengan pangsa sebesar 20,5 persen, disusul oleh konstruksi, pertanian dan perdagangan yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 8,3 persen, 8,1 persen dan 5,6 persen pada triwulan III 2017.

Di sisi pengeluaran, perlambatan ekonomi Kaltim triwulan III 2017 dipengaruhi oleh kinerja konsumsi pemerintah dan investasi yang terkontraksi serta penurunan surplus perdagangan antar daerah.

Ia menambahkan, APBD pemerintah daerah di wilayah Kaltim tahun 2017 yang ditetapkan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya menyebabkan kemampuan fiskal pemerintah daerah Kaltim menjadi terbatas.

Sementara itu, perlambatan investasi yang dipengaruhi oleh penurunan kinerja investasi bangunan juga menjadi penyebab utama perlambatan ekonomi Kaltim triwulan III 2017.

Namun demikian, berlanjutnya peningkatan tren harga komoditas internasional mampu mendorong kinerja ekspor luar negeri Kaltim tumbuh lebih baik sekaligus menjadi penahan laju perlambatan ekonomi Kaltim triwulan III 2017.

Ia mengatakan, ke depan, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Kaltim 2017 akan mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya walaupun masih terbatas.

"Perkembangan ekonomi global dan tren harga komoditas yang terus mengalami perbaikan diyakini menjadi pendorong utama perbaikan ekonomi Kaltim tahun 2017," jelasnya.

Lebih lanjut, Muhamad Nur menjelaskan bahwa penguatan ekonomi domestik melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi juga turut mendukung peningkatan kinerja ekonomi Kaltim ke depan.

"Bank Indonesia terus mengamati berbagai indikator makroekonomi global, nasional dan regional serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi," jelasnya.

Dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga, perekonomian Kaltim akan dapat tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi secara berkesinambungan.(ant/wwn)

Berita terkait
0
PKS Akan Ajukan Uji Materi PT 20%, Ridwan Darmawan: Pasti Ditolak MK
Praktisi Hukum Ridwan Darmawan mengatakan bahwa haqqul yaqiin gugatan tersebut akan di tolak oleh Mahkamah Konstitusi.