Pertemuan PT LIB dan Klub, PSM Berharap Liga 1 Digelar

PSM Makassar menaruh harapan saat PT LIB menggelar extraordinary club meeting di Yogyakarta, Selasa, besok. PSM dan klub ingin liga digelar lagi.
PSM Makassar menaruh harapan saat PT LIB menggelar extraordinary club meeting dengan klub Liga 1 dan Liga 2 di Yogyakarta, Selasa, besok. Tampak pemain PSM menjalani latihan di Yogyakarta. (Foto: Tagar/Dok PSM Makassar)

Yogyakarta - Nasib kompetisi musim ini akan ditentukan pada extraordinary club meeting PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan klub Liga 1 dan Liga 2 di Yogyakarta, Selasa, 13 Oktober 2020 besok. PSM Makassar berharap pertemuan itu memberi kepastian kompetisi digelar kembali. 

Dihentikan sama sekali atau akhirnya dilanjutkan kembali menjadi 2 kutub yang berseberangan. PSSI telah mengumumkan kompetisi ditunda sampai November 2020 setelah Polri tak mengeluarkan izin keramaian. 

Sisi kemanusiaan menjadi pertimbangan Polri karena angka Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Meski demikian, PSSI berharap liga sudah bisa digelar pada November.

PSM berharap ada kejelasan liga, apakah lanjut atau tidak. Dengan demikian manajemen juga bisa segera bersikap

Kini, kompetisi berada dalam situasi tak pasti. Bisa jadi liga di Indonesia musim 2020 ditiadakan. Bila itu yang terjadi Indonesia tidak memiliki wakil di kompetisi Asia, Liga Champions Asia dan Piala AFC. Atau PSSI mengirim juara liga dan Piala Indonesia musim lalu, yaitu Bali United dan PSM Makassar di kompetisi Asia. 

Namun tidak sedikit liga dilanjutkan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Apalagi, klub sudah mengeluarkan biaya besar tetapi pemasukan sama sekali nol. Bahkan pemasukan dari sponsor terancam gagal bila tidak ada kompetisi. Klub yang paling dirugikan dengan dihapuskan liga.  

Di tengah penantian bergulirnya kembali Liga 1 dan Liga 2 musim 2020, PT LIB bakal mengundang klub-klub di Tanah Air untuk berkumpul di Yogyakarta, Selasa, 13 Oktober 2020. Pertemuan itu tampaknya terkait dengan status liga musim ini. 

Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim menuturkan klub berharap extraordinary club meeting bisa mendapatkan titik temu dan kepastian mengenai lanjutan kompetisi. Tak hanya itu, hak-hak yang dijanjikan kepada klub kontestan bisa dipenuhi. 

Menurut dia klub belum menerima subsidi yang dijanjikan PT LIB. Padahal subsidi itu diperlukan untuk menalangi biaya operasional tim selama berada di Yogyakarta.

"PSM berharap ada kejelasan liga, apakah lanjut atau tidak. Dengan demikian manajemen juga bisa segera bersikap," ujar Sulaiman di Yogyakarta, Minggu, 11 Oktober 2020.  

"Klub juga ingin ada kepastian dari hak klub yang dijanjikan," kata Sule, sapaannya.

Baca juga:

Tak Piknik di Yogyakarta, Pemain PSM Fokus Tingkatkan Fisik

PSM Makassar Fokus Persiapan Lawan Persib Bandung

Tidak hanya PSM tetapi semua klub berharap mendapat kepastian dari PSSI atau PT LIB. PSM sendiri memilih menunggu di Yogyakarta sambil menunggu kepastian kelanjutan liga. Pasalnya, tim sudah berada di Yogyakarta saat PSSI mengumumkan liga dihentikan. 

Sementara, asisten manajer Barito Putera, Ikhsan Kamil menuturkan bagaimana bentuk dukungan dari pemangku kebijakan bila kompetisi berhenti. Hanya, Barito Putera tetap tak menghendaki liga berhenti. Apalagi klub sudah menghabiskan banyak dana untuk musim ini. Bahkan pengeluaran klub membengkak dengan diundurnya liga. []

Berita terkait
Uji Coba Batal, PSM Makassar Hanya Latihan di Yogyakarta
PSM Makassar belum bisa menggelar uji coba selama pemusatan latihan di Yogyakarta. Uji coba melawan tim Julius Kwateh Academy dibatalkan.
Yakin Liga 1 Digulirkan, PSM Makassar Matangkan Taktik
PSM Makassar terus menggenjot latihan fisik demi tingkatkan stamina pemain. Tim yakin kompetisi digulirkan lagi sehingga mereka tetap latihan.
Nasib Liga 1 dan Liga 2 Bakal Ditentukan di Yogyakarta
Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim ini segera mendapat kepastian. PT LIB gelar pertemuan dengan klub di Yogyakarta. Nasib liga bakal ditentukan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.