Pertama di Indonesia, Pemkab Jembrana Gunakan Data SDGs Desa untuk Perencanaan Pembangunan

Kabupaten Jembrana menjadi wilayah pertama di Indonesia yang menggunakan data SDGs Desa sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah.
Pertama di Indonesia, Pemkab Jembrana Gunakan Data SDGs Desa untuk Perencanaan Pembangunan. (Foto: Tagar/Kemendes)

TAGAR.id, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Jembrana melakukan terobosan menarik dalam perencanaan pembangunan. Kabupaten ini menjadi wilayah pertama di Indonesia yang menggunakan data SDGs Desa sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah.

“Ini yang menarik, Kabupaten Jembrana memanfaatkan data SDGs Desa, dengan cara menambahkan komponen informasi yang dibutuhkan oleh seluruh organisasi perangkat daerah atau OPD,” ujar Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, saat peluncuran Jembrana Satu Data Dari Desa (JSDDD), di Jembrana, Bali, Selasa, 20 September 2022.

Dia menjelaskan data SDGs Desa sebenarnya diformat untuk kepentingan pemerintah desa agar bisa merancang program pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan dan penyelesaian masalah desa. 


Jembrana Satu Data dari Desa merupakan solusi satu data daerah yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, daerah dan desa sesuai dengan kepentingan tiap institusi.


Namun oleh Pemerintah Kabupaten Jembran, data SDGs ini kemudian dikembangkan menjadi salah satu komponen penting dalam perencanaan pembangunan di level kabupaten.

“Pemkab Jembrana berhasil merancang JSDDD yang mengintegrasikan data pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan desa sebagai dasar perencanaan pembangunan dan ini sangat menarik,” katanya.

Gus Halim menerangkan, JSDDD tersebut hasil inovasi Bupati Jemrana, I Nengah Tamba yang sumber utamanya adalah dari data berbasis SDGs Desa yang diolah dan bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga, hingga perguruan tinggi. 

Dalam sistem JSDDD juga memperluas pendataan SDGs Desa, tidak hanya untuk 41 desa, namun juga menangkap informasi dari 10 kelurahan yang ada di Kabupaten Jembrana.

“Dengan begitu, data SDGs Desa sekaligus mengisi data Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada tingkat kabupaten,” katanya.

Gus Halim melanjutkan, JSDDD selaras dengan visi Presiden Joko Widodo, untuk membangun dari pinggiran dalam hal ini desa. Dimana membangun desa yang berjumlah sangat banyak membutuhkan strategi pembangunan mikro.

“Semoga Jembrana Satu Data dari Desa menjadi langkah besar membangun desa, memberdayakan masyarakat, dan memajukan daerah, dan tentu menuju Indonesia Maju,” ucap Gus Halim.

Senada dengan Gus Halim, I Nengah Tamba mengatakan, pembangunan diperlukan data yang akurat dan terpadu antara lain data sosial ekonomi masyarakat, data infrastruktur dan kewilayahan. 

“Jembrana Satu Data dari Desa merupakan solusi satu data daerah yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah pusat, daerah dan desa sesuai dengan kepentingan tiap institusi,” jelas I Nengah.

Sekedar informasi, dalam acara tersebut Gus Halim juga menganugerahkan Lencana Abdi Desa Pertama kepada Gubernur Bali, Wayan Koster dan Lencana Bhakti Desa Pertama kepada Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. 

Lencana itu diberikan langsung oleh Gus Halim atas komitmen dan kerja keras mereka dalam mendorong percepatan pembangunan desa sehingga seluruh desa di wilayahnya mencapai Status Mandiri, Maju dan Berkembang. []

Berita terkait
Gus Halim Lakukan Rehabilitasi dan Evaluasi Menyeluruh Pascakebakaran Gedung Kemendes PDTT
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar langsung bergerak cepat melakukan evaluasi menyeluruh pasca kebakaran lantai 4 gedung utama Kemendes PDTT.
Gedung Kemendes PDTT Terbakar, Gus Halim Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar memastikan kejadian kebakaran tersebut tidak menelan korban jiwa. Simak ulasannya sebagai berikut.
Genjot Promosi Desa Wisata, Gus Halim Buka Gelaran Kompas Travel Fair 2022
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar membuka Kompas Travel Fair (KTF) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat, 9 September 2022.
0
Kemenko Marves Kawal Implementasi P1 Perpres 87/2021
Asdep IPW Kemenko Marves mengatakan rapat ini menjadi bentuk dukungan dalam memonitor progres dan kendala yang dihadapi oleh 38 proyek P1.