Jakarta - Persita Tangerang tidak mematok target tinggi setelah kembali promosi ke Liga 1. Di tahun pertama di kasta tertinggi, Persita menargetkan 10 besar.
Persaingan ketat di tengah tim yang sudah malang-melintang di Liga 1 menjadikan Persita lebih realistis. Mereka memang pernah bertarung di kasta tertinggi setelah terakhir kali terdegradasi pada 2014.
Persita memang tak butuh waktu lama untuk kembali ke Liga 1. Setelah lima tahun berkompetisi di Liga 2, tim yang berjuluk Pendekar Cisadane akhirnya mencicipi kasta tertinggi.
Kami sudah berbicara dengan manajer. Dari pertemuan itu, manajer memang meminta yang penting masuk 10 besar
Namun saat mengarungi kompetisi musim ini, Persita mematok posisi 10 besar. Target itu pula yang dipatok PSS Sleman saat promosi ke Liga 1 musim 2019. Ini menunjukkan bila target itu pula yang bisa dibidik tim promosi.
"Kami sudah berbicara dengan manajer. Dari pertemuan itu, manajer memang meminta yang penting masuk 10 besar," ujar asisten pelatih Persita, Francis Wewengkang seperti dikutip Antara.
Pria yang akrab disapa Enal ini mengatakan target itu dianggap realistis. Ini juga mengacu pada kedalaman skuat yang ada untuk mengarungi Liga 1 musim depan.
Menyongsong musim 2020, Persita melakukan perombakan besar-besaran. Mereka melepas 12 pemain yang membawa tim promosi ke kasta tertinggi liga Indonesia.
Nama-nama yang dilepas seperti M. Roby, Asri Akbar, Amarzukih, Habibi, Arianto, Asep Budi Santosa, Diego Banowo, Novrianto, Yus Arfandi, Sadam Silvano, dan Jecky Arisandi. Namun baru dua pemain yang sudah pasti bergabung, yakni M. Edo Firmansyah dan Taufik Febriyanto. Keduanya sukses membawa Persik Kediri menjadi juara Liga 2 2019. Selain itu, Persita tengah dikaitkan dengan pemain asal Kyrgistan, Tamirlan Kozubaev.
"Kita lihat persaingan sekarang dengan materi pemain yang ada, kita harus capai target itu," kata Enal.
Enal resmi menjadi asisten pelatih Widodo C. Putro di Persita. Selain menjadi asisten, ia juga akan menangani Persita U-18 sebagai pelatih menggantikan posisi Ilham Jaya Kusuma.
Persita memang bukan tim baru di kasta tertinggi. Mereka pernah meraih sukses di kompetisi pada era 2000-an. Bahkan Persita pernah mencapai final liga pada 2002.
Saat itu, Persita yang ditangani Benny Dollo memunculkan deretan pemain tim nasional seperti Ilham Jayakesuma, Zainal Arif dan Firman Utina. Sedangkan pilar asing yang membawa Persita ke papan atas di antaranya Carlos de Mello dari Brasil dan bek asal Kamerun, Olinga Atangana. []