Perlu Dana 675 Juta Dolar AS Tangani Virus Corona

Badan Kesehatan Sedunia PBB (WHO) membutuhkan dana 675 juta dolar AS untuk kesiapsiagaan dan tanggapan terhadap wabah global virus corona baru
Sebanyak tujuh orang yang terinfeksi 2019-nCoV diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Zhejiang University di Hangzhou, China, Rabu, 5 Februari 2020, setelah dinyatakan sembuh total dari virus corona. (Foto: Tagar/ANTARA/HO-ChinaNews/mii).

Jakarta – Badan Kesehatan Sedunia PBB (WHO) mengatakan diperlukan dana 675 juta dolar AS atau setara dengan Rp 9,3 triliun untuk kesiapsiagaan dan tanggapan terhadap wabah global virus corona baru. Selain itu WHO juga menyebut bahwa dukungan internasional mendesak untuk melindungi negara-negara yang rentan terpapar wabah virus corona baru.

Dana yang besar itu diperlukan untuk memerangi penyebaran lebih lanjut virus corona baru (2019-nCoV) di Cina dan secara global serta untuk melindungi negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah. Komunitas internasional telah meluncurkan rencana kesiapsiagaan dan tanggapan terhadap wabah virus corona baru pada rentang waktu Februari sampai April 2020 dengan anggaran 675 juta dolar AS.

“Kekhawatiran terbesar saya adalah bahwa ada negara-negara saat ini yang tidak memiliki sistem untuk mendeteksi orang yang telah terjangkit virus, bahkan jika itu muncul,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO. 

Lebih lanjut Tedros mengatakan bahwa dukungan mendesak diperlukan untuk mendukung sistem kesehatan yang lemah untuk mendeteksi, mendiagnosis dan merawat orang dengan virus, untuk mencegah penularan lebih lanjut dari manusia ke manusia dan melindungi petugas kesehatan.

Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Strategis (SPRP) untuk virus korona baru menjabarkan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi kesehatan internasional, termasuk WHO, untuk menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat prioritas dalam mendukung negara-negara untuk mempersiapkan dan menanggapi nCoV-2019 untuk periode Februari -April 2020.

Tujuan rencana ini adalah membatasi penularan virus dari manusia ke manusia(terutama di negara-negara yang paling rentan jika mereka menghadapi wabah), mengidentifikasi, mengisolasi dan merawat pasien sejak dini, mengkomunikasikan risiko penting dan informasi acara, meminimalkan dampak sosial dan ekonom, mengurangi penyebaran virus dari sumber hewani, dan mengatasi hal-hal yang tidak penting terkait dengan wabah virus.

Rencana tersebut ditujukan pada upaya yang cepat untuk membangun koordinasi internasional dan dukungan operasional, meningkatkan operasi kesiapan dan respons negara serta mempercepat penelitian prioritas dan inovasi.

"Efektivitas respon wabah tergantung pada langkah-langkah kesiapsiagaan yang diberlakukan sebelum serangan wabah," kata Dr Mike Ryan, kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO. Itulah sebabnya komunitas internasional mencari sumber daya untuk melindungi negara-negara yang paling rentan untuk melindungi orang dari virus corona baru sebelum tiba di ambang pintu.

Sebagaimana dicatat dalam SPRP, WHO menilai bahwa wabah tersebut memiliki risiko yang sangat tinggi di Cina, dan risiko tinggi secara regional dan global yang akan sampai ke negara-negara lain. Penilaian risiko didasarkan pada faktor-faktor termasuk kemungkinan penyebaran lebih lanjut, dampak potensial pada kesehatan manusia, dan berbagai tingkat efektivitas dalam kesiapsiagaan nasional dan langkah-langkah respons. Tindakan yang dipercepat, sebagaimana diminta dalam rencana, dapat mengatasi risiko ini dan bidang-bidang yang membutuhkan dukungan.

Tanggal 5 Februari 2020, pukul 10 pagi waktu Eropa Tengah dilaporkan sudah 25 negara yang melaporkan kasus-kasus virus corona baru yang dikonfirmasi, termasuk Cina, di mana 24.363 telah tertular virus tersebut, atau lebih dari 99% dari semua kasus. Di negara lain disebutkan ada 191 kasus virus corona (Sumber: WHO). []

Berita terkait
Di China Terinfeksi Virus Corona Lahirkan Bayi Sehat
Perempuan yang terinfeksi virus corona di Provinsi Heilongjiang, China, melahirkan seorang bayi dalam kondisi sehat
Di China 1.020 Orang Terpapar Virus Corona Sembuh
Angka kesembuhan wabah penyakit pneumonia yang diakibatkan oleh paparan virus corona di China sudah mencapai angka 1.020
Ajak Pelajar Pangandaran Cegah Hoaks Virus Corona
Dalam kegiatan di Pangandaran, Atalia ajak pelajar di SMKN 1 Pangandaran berpartisipasi tangkal informasi bohong atau hoaks virus corona
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi