TAGAR.id, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia menyambut inisiatif perusahaan teknologi Amerika Serikat yang berinvestasi di Indonesia. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengingatkan agar investasi tersebut juga diimbangi dengan transfer teknologi dan pengetahuan.
“Dengan tangan terbuka kita menyambut inisiatif untuk investasi di Indonesia. Tetapi juga menginginkan transfer teknologi dan knowledge yang bisa diberikan oleh perusahaan teknologi yang berinvestasi di sini,” jelasnya dalam pertemuan dengan Senior Vice President of US-ABC Brian McFeeters di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2024.
Wamen Nezar Patria menyatakan penerapan permintaan transfer teknologi dan pengetahuan itu merupakan upaya memberikan kesamaan akses terhadap teknologi.
“Sehingga ada prinsip inklusivitas agar semua orang bisa terlibat di dalam pengembangan teknologi,” tandasnya.
- Baca Juga: Kementerian Kominfo Bersama BI, OJK, dan 11 Asosiasi Berkomitmen Serius Berantas Judi Online
Wamenkominfo mengapresiasi pelaku industri digital dari Amerika yang selalu mematuhi regulasi yang ada di Indonesia. Termasuk beberapa regulasi dari Kementerian Kominfo untuk menopang ekosistem digital nasional.
“Dan mereka menunjukkan antusiasme untuk terus bisa berpartisipasi, berkolaborasi untuk mempercepat proses transformasi digital di Indonesia dan juga ingin membantu penggunaan talenta digital yang ada di Indonesia. Karena yang datang ini ada puluhan perusahaan teknologi yang bergabung di dalam the US-ABC ini," tuturnya.
Menurut Wamen Nezar Patria, pertemuan dengan perwakilan perusahaan teknologi dan stakeholders bisnis digital dari US-ABC merupakan agenda rutin setiap tiga atau empat bulan sekali. Dalam pertemuan kali ini, Pemerintah mendengar barbagai aspirasi dari pelaku industri digital dan infrastruktur digital.
"Kita bicara begitu banyak topik, dari soal spektrum frekuensi sampai dengan adopsi AI di Indonesia. Sampai juga ke soal podcast penyiaran karena terkait dengan sejumlah perusahaan teknologi yang berbisnis dengan menggunakan platform digital untuk streaming konten-konten seperti Netflix," ungkapnya.
Wamenkominfo menyatakan tidak ada kesepakatan khusus yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut.
“Lebih pada dialog untuk meningkatkan pemahaman antara Pemerintah Indonesia dengan pelaku bisnis, terutama perusahaan teknologi dari Amerika yang berinvestasi dan berbisnis di Indonesia,” tandasnya.
Dalam pertemuan itu, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba dan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Hokky Situngkir. Sementara Executive Director US-ABC Seow Hiong Goh mendampingi Senior Vice President of US-ABC Brian McFeeters. []